Pelalawan, Kponline- Sejumlah paguyuban dan organisasi masyarakat Aceh di Kabupaten Pelalawan bersatu membentuk koalisi kemanusiaan untuk menggalang dana bagi korban banjir di Aceh. Gerakan solidaritas ini diinisiasi oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) sebagai bentuk kepedulian lintas komunitas terhadap bencana yang melanda Tanah Rencong. Kegiatan penggalangan dana rencananya berlangsung selama beberapa hari di sejumlah titik strategis di Pangkalan Kerinci dan sekitarnya.
Ketua Permasa ( Persatuan Masyarakat Aceh ) Kabupaten Pelalawan, Ir. Naharuddin, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata persatuan masyarakat Aceh di perantauan. “Kami mungkin jauh dari tanah kelahiran, tetapi hati kami tetap melekat pada Aceh. Melalui gerakan bersama ini, kami ingin memastikan saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir merasakan uluran tangan dan kepedulian dari perantauan,” ujarnya dengan penuh haru.
Sementara itu, Ketua Permasa Riau ( Persatuan Masyarakat Aceh Riau Komplek ) Komplek, Mansyur, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar rutinitas solidaritas, tetapi bentuk tanggung jawab moral. “Bencana tidak pernah memilih siapa korbannya. Karena itu, masyarakat yang mampu dan memiliki ruang solidaritas harus bergerak cepat. Kami ingin memastikan bantuan yang terkumpul tepat sasaran dan memberi dampak nyata,” tegasnya.
Ketua STM dan Kesmas, Yoserizal, juga mengajak seluruh masyarakat di Pelalawan, khususnya kaum muda, untuk turut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini. Ia menekankan bahwa kepedulian harus lahir dari kesadaran kolektif. “Ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa generasi muda masih punya empati dan kepedulian sosial yang tinggi. Kami berharap gerakan ini menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya,” ungkapnya.
Dari unsur organisasi daerah, Ketua DPD Kabaras Pelalawan, Muhammad Khaidir, S.Pi., M.Si, memberikan apresiasi atas inisiatif FPK dan kekompakan seluruh paguyuban Aceh. Ia menilai bahwa kerja bersama seperti ini adalah modal besar dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di Pelalawan. “Kita tunjukkan bahwa keberagaman bukan hambatan, tetapi kekuatan. Saat ada saudara kita tertimpa musibah, kita tidak boleh berdiam diri,” kata Khaidir.
Koalisi antar paguyuban Aceh ini menegaskan bahwa seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan langsung kepada lembaga atau posko resmi di Aceh untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Mereka juga membuka ruang partisipasi bagi masyarakat umum yang ingin ikut berdonasi, baik dalam bentuk uang, logistik, maupun dukungan lainnya.
Dengan semangat kebersamaan, FPK dan seluruh ketua paguyuban berharap gerakan kemanusiaan ini dapat meringankan beban masyarakat Aceh yang sedang menghadapi bencana. “Kami bergerak bukan karena kami besar, karena cinta kami kepada Aceh juga besar,” tutup para ketua dalam pernyataan bersama.