
Karanganyar, KPonline – Sabtu, 6 September 2025 – Tiga bendera berkibar gagah di puncak Gunung Lawu, tepatnya di Hargo Dumilah pada ketinggian 3.265 MDPL. Bendera itu milik FSPMI, Band METHOSA, dan komunitas METHOZEN Jawa Timur, dikibarkan sebagai simbol semangat perjuangan dan kebersamaan menuju acara Wisata Orang Waras (WOW).
Pendakian ini dilakukan oleh Agus Sujarwo, Khoirul Anam, dan Rizkiya Tri Putra Angkasa melalui jalur Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah. Meski penuh tantangan, semangat mereka tidak padam. “Saya dan Jarwo bukan pendaki, hanya Rizki yang memang terbiasa naik gunung. Jalur berbatu, tanjakan panjang, kabut dingin, hingga rasa pusing dan mual hampir membuat kami menyerah,” ungkap Khoirul Anam.
Namun, motivasi untuk mengibarkan tiga bendera di puncak menjadi penguat langkah mereka. “Setiap kali ingin berhenti, kami teringat bahwa bendera ini harus sampai puncak. Itu yang membuat kami terus maju,” tambah Agus Sujarwo.
Pendakian ini berbarengan dengan Ekspedisi Parinpala, komunitas pecinta alam di bawah asuhan PUK SPL FSPMI PT Pakarti Riken Indonesia yang didukung Saudara Garda Metal Parin. Kebersamaan kedua rombongan membuat perjalanan semakin bermakna.
Sesampainya di puncak Hargo Dumilah, rasa lelah tergantikan dengan haru. Tiga bendera berkibar dengan gagah, menyatu dengan angin Lawu. “Ini bukan sekadar pendakian, tapi simbol bahwa FSPMI, METHOSA, dan METHOZEN siap menghadirkan ruang kebersamaan melalui Wisata Orang Waras,” tegas Rizkiya Tri Putra Angkasa.
Ketiga bendera tersebut nantinya akan dipasang di panggung utama acara Wisata Orang Waras, sebuah kolaborasi antara FSPMI, Band METHOSA, sejarawan, mahasiswa, dan seniman, sebagai wujud perlawanan kultural dan ruang edukasi bagi masyarakat.