Karawang, KPonline – Shalat Sunah Dhuha adalah shalat sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) yang dikerjakan oleh umat Islam pada waktu pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur.
Menurut definisi Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah matahari terbit setinggi satu tombak (sekitar 15–20 menit setelah terbit) sampai sebelum masuk waktu Zuhur, minimal dua rakaat, dan maksimal 12 rakaat.
Shalat Sunah Dhuha memiliki Dasar Hukum yaitu memiliki dasar dari hadits shahih:
> Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap persendian kalian diwajibkan untuk bersedekah setiap pagi hari. Menyelesaikan dua rakaat Dhuha menggantikan semua sedekah itu.” (HR. Muslim no. 720)
Pelaksanaan Shalat Dhuha yaitu Waktu Pelaksanaannya mulainya ±15–20 menit setelah matahari terbit dan berakhir sekitar ±10–15 menit sebelum waktu shalat Dzuhur.
Keutamaan Shalat Dhuha ada lima menurut keterangan yaitu :
1. Pembuka pintu rezeki
2. Penghapus dosa
3. Pahala seperti bersedekah atas seluruh persendian
4. Dibangunkan istana di surga bagi yang rutin shalat Dhuha 12 rakaat
5. Salah satu wasiat Rasulullah ﷺ kepada para sahabat
Matahari terbit sekitar pukul 06:02 Wib
Waktu mulai Shalat Sunnah Dhuha sekitar 15 – 20 menit setelah terbit, yaitu sekitar 06.17 – 06.22 WIB (juga disebut Ishraaq jika dikerjakan langsung setelah masuk waktu) dan berakhir saat menjelang waktu Shalat Dzuhur, yaitu hingga sekitar 12.02 Wib.
Jadi, waktu Dhuha di Jakarta hari ini adalah antara ≈06:20 hingga 12:02 WIB.
♂️ Niat Shalat Dhuha
Berdasarkan MUI dan banyak sumber, niatnya adalah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuha rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya: *”Aku niat salat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”*
Doa Setelah Shalat Sunnah Dhuha
Anda bisa membaca doa berikut ini setelah selesai shalat:
Arab:
اللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَى ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اللّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ
وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ
وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ
وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ
وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ
بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ
وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ
عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
Latin:
Allahumma innad-duha’a duha’uka
wal baha’a baha’uka
wal jamala jamaluka
wal quwwata quwwatuka
wal qudrata qudratuka
wal ismata ismatuka.
Allahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu,
wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu,
wa in kaana mu’assiran fayassirhu,
wa in kaana haraman fa tahhirhu,
wa in kaana ba’iidan fa qarribhu,
bi haqqi duha’ika wa baha’ika
wa jamalika wa quwwatika wa qudratika,
aatinii maa atayta ‘ibaadakas shaalihiin.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya dhuha adalah dhuha‑Mu, keagungan adalah keagungan‑Mu, keindahan adalah keindahan‑Mu, kekuatan adalah kekuatan‑Mu, dan penjagaan adalah penjagaan‑Mu. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit, turunkanlah; jika di bumi, keluarkanlah; jika sulit, mudahkanlah; jika haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah. Dengan haq dhuha-Mu, keagungan‑Mu, keindahan‑Mu, kekuatan‑Mu, dan kuasa‑Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba‑Mu yang shalih.”
Jumlah rakaat shalat sunah Dhuha bervariasi dan maksimalnya adalah 12 rakaat, dengan dua rakaat salam-satu salam setiap dua rakaat.
Jumlah Rakaat Shalat Dhuha:
Minimal: 2 rakaat
Umum: 2, 4, atau 8 rakaat
Maksimal: 12 rakaat (diriwayatkan dalam beberapa hadits)
Dalil tentang jumlah rakaat:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Kekasihku (Rasulullah ﷺ) mewasiatkan kepadaku tiga hal: berpuasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Dhuha, dan shalat Witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain:
> “Barang siapa shalat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membangunkan baginya istana di surga.”
(HR. Tirmidzi, Ibn Majah)
Waktu utama (afdal) untuk shalat Sunah Dhuha yang paling baik jika ingin memohon rezeki yang luas dan cepat datang adalah:
> ️ Sekitar pukul 08.00 – 10.00 pagi (waktu setempat) atau
> ⏰ Saat matahari sudah naik tinggi dan mulai terasa panas
Penjelasan:
Menurut para ulama, waktu Shalat Dhuha terbagi menjadi tiga kategori:
Kategori Waktu Penjelasan Keterangan
1. Awal waktu 15–20 menit setelah matahari terbit Boleh shalat Dhuha, tapi belum waktu utama
2. Waktu utama (afdhal) Sekitar pukul 08.00 – 10.00 pagi, atau 1/4 siang pertama Waktu terbaik untuk memohon rezeki
3. Akhir waktu menjelang Shalat Dzuhur (sekitar 10–15 menit sebelum adzan Dzuhur) Masih boleh, tapi lebih utama di pertengahan waktu.
Dalil Pendukung:
Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Shalat orang-orang yang kembali kepada Allah adalah ketika anak-anak unta mulai kepanasan.”
(HR. Muslim no. 748)
Maksudnya adalah ketika matahari mulai meninggi dan udara mulai hangat — sekitar pukul 08:00–10:00 pagi — itulah saat paling afdhal.
Inilah Tips agar rezeki cepat datang:
1. Kerjakan Dhuha saat waktu utama (08:00–10:00)
2. Lakukan minimal 2 rakaat, atau lebih baik 4, 6, atau 8 rakaat
3. Baca doa shalat Sunnah Dhuha setelahnya:
Tambahan Amalan yaitu
Baca Ya Wahhāb (يَا وَهَّابُ) — “Wahai Maha Pemberi” — 100x setelah shalat Dhuha
Baca Surah Al-Waqi’ah di pagi hari (jika sempat) — terkenal sebagai surah rezeki
Keutamaan Shalat Dhuha ada lima menurut keterangan yaitu :
1. Pembuka pintu rezeki
2. Penghapus dosa
3. Pahala seperti bersedekah atas seluruh persendian
4. Dibangunkan istana di surga bagi yang rutin shalat Dhuha 12 rakaat
5. Salah satu wasiat Rasulullah ﷺ kepada para sahabat
Semoga Allah SWT melimpahkan rezeki yang halal, cepat, dan berkah untuk kita yang mengerjakan Shalat Sunnah Dhuha.