Ketua DPW FSPMI Riau Satria Putra, Hadiri Konsolidasi Nasional FSPMI

Ketua DPW FSPMI Riau Satria Putra, Hadiri Konsolidasi Nasional FSPMI
Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz, S.H saat membuka Konsolidasi Nasional FSPMI di Pusdiklat FSPMI Cisarua, Bogor. Senin (14/7/25). Fhoto : Satria Putra

Bogor, KPonline — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Riau, Satria Putra, turut menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional FSPMI yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) FSPMI, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan strategis ini dihadiri oleh seluruh Ketua DPW FSPMI se-Indonesia dan menjadi forum penting untuk menyatukan sikap serta strategi perjuangan menjelang Munas FSPMI 2026.

Acara yang digelar pada Senin, 14 Juli 2025 ini dibuka langsung oleh Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, S.H dan dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal FSPMI, Sabilar Rosyad, S.H.

Bacaan Lainnya

Konsolidasi nasional tersebut mengangkat dua agenda utama yaitu pembahasan “Sandingan RUU Ketenagakerjaan Versi FSPMI/KSPI/KSP PB” serta diskusi pra-Kongres sebagai bagian dari penyusunan arah gerak organisasi jangka panjang dan menyeluruh.

Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, S.H dalam sambutannya menegaskan pentingnya konsolidasi ini sebagai pondasi dalam menyikapi berbagai tantangan dunia ketenagakerjaan yang semakin kompleks.

“Kita harus menyatukan visi dan strategi dalam menghadapi RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak kepada buruh. RUU versi FSPMI akan menjadi senjata perjuangan kita untuk menjawab eksploitasi modern yang dibungkus regulasi,” tegas Riden.

Sekretaris Jenderal FSPMI, Sabilar Rosyad,S.H menyampaikan bahwa momen pra-Munas ini sangat penting untuk melakukan refleksi organisasi dan memperkuat basis gerakan dari tingkat unit kerja hingga nasional.

“Kita bukan hanya bicara hukum dan regulasi, tetapi juga bicara keberlangsungan hidup buruh dan masa depan generasi pekerja. Konsolidasi ini menyatukan kekuatan kita untuk melawan ketimpangan dan kemiskinan yang mengakar,” ujar Rosyad.

Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, menyampaikan laporan perkembangan organisasi di wilayah Riau serta dinamika perjuangan yang dihadapi. Ia menyoroti masih maraknya praktik outsourcing jangka panjang tanpa kejelasan status kerja, pelanggaran hak normatif, serta minimnya perlindungan sosial untuk buruh sektor perkebunan dan industri pengolahan.

“Kami juga membawa suara rakyat Riau tentang isu-isu sosial seperti ketimpangan ekonomi, konflik agraria, dan hak atas kesehatan. Serikat buruh hari ini bukan hanya bicara upah, tapi juga keadilan sosial,” ujar Satria.

Forum konsolidasi ini menjadi ajang yang konstruktif untuk tukar gagasan, memperkuat sinergi antar daerah, serta menyatukan narasi besar perjuangan kaum buruh. Setiap Ketua DPW diberi kesempatan menyampaikan laporan daerah masing-masing, memperluas diskusi pada isu strategis seperti tekanan globalisasi, digitalisasi industri, hingga penguatan jaminan sosial.

Dengan konsolidasi ini, FSPMI menunjukkan bahwa kekuatan buruh terletak pada kesatuan langkah dan arah perjuangan. Diskusi yang terbuka, kritis dan penuh semangat menjadi bukti bahwa FSPMI bukan hanya kuat di akar rumput, tetapi juga solid dalam strategi nasional, demi memperjuangkan hak buruh dan masa depan rakyat pekerja Indonesia.

Penulis : Heri

Photo    : Dokumentasi dari Ketua DPW FSPMI Riau di gedung Pusdiklat FSPMI, Bogor.

Pos terkait