Bekasi, KPonline – 10 Hari perjalanan Road Show Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPEE FSPMI).Dalam perjalan tersebut telah merangkum permasalahan yang di alami oleh pekerja outsourcing (OS) PLN di Jawa Timur.
Rangkuman masalah yang dialami ini dialami karena pekerja tidak dilindung dan bergabung dalam wadah serikat pekerja. Ketidakterbukaan perusahaan terhadap hak-hak pekerja menjadi kendala pekerja tidak mengetahui hak-haknya selain ketidakmauan si pekerja sendiri untuk mencari tahu.
Sedikit sekali yang menyadari tentang pentingnya berserikat tapi karena ancaman dari perusahaan urung membuat mereka untuk mau melawan. Berikut hal miris yang dialami oleh pekerja OS PLN di Jawa Timur:
1. Kontrak kerjanya diubah dari PKWTT menjadi PKWTT
Ini terjadi pada pekerja yantek yang menjelang usia pensiun. Kerugian yang akan dialaminya adalah berkurangnya nilai hak pesangon karena masa kerjanya dinolkan kembali melalui surat perjanjian kontrak baru
2. Upah turun drastis
Kasus ini dialami oleh pekerja OS PLN yang sebelumnya bekerja di bagian operator gardu induk. Karena alasan efisiensi, pekerja dipindahkan ke bagian billman/biller dengan upah yang turun drastis. Jika si pekerja tidak mau dianggap mengundurkan diri.
3. Mengembalikan uang DPLK
Vendor OS baru sebagai pemenang tender pekerjaan Yantek memaksa pekerja OS/Yantek untuk memberikan uang DPLK yang diterima dari vendor lamanya. Masalah ini menyebabkan pekerja menjadi berhutang dan menyicil dengan dipotong upahnya yang akan berakhir hingga tahun 2023. Pekerja yang tidak mau mengembalikan uang DPLK tersebut dianggap mengundurkan diri.
4. Dipecat setelah cacat karena kesetrum
Petugas yantek diPHK setelah tubuhnya cacat akibat kesetrum saat bekerja. Vendornya sempat memfasilitasi pengobatan namun akhirnya diPHK karena dengan kondisinya tersebut dianggap tidak produktif.
Sebenarnya masih banyak catatan kasus yan dialami oleh pekerja OS PLN di Jawa Timur. Seperti kasus umumnya tentang petugas biller yang harus menalangi tagihan pelanggan, kasus K3 dan Alat Pelindung Diri (APD) tidak layak/lengkap juga upah lembur yang tidak dibayarkan oleh perusahaan.
Sepulang road show, PP SPEE FSPMI langsung mengadakan Ratin (Rapat Rutin). Kemudian dilanjut rapat khusus dengan Tim Nasioal OS PLN mempersiapkan agenda untuk mengadakan aksi unjuk rasa di Kantor PLN Pusat di Jalan Trunojoyo, Jakarta.
Penulis: Deddy Chandra
Foto: Deddy Chandra