Indonesia Indicator: Said Iqbal Menjadi Tokoh Buruh Paling Vocal

Jakarta, KPonline –  Sepanjang tahun 2016 hingga 2017 isu-isu perburuhan di media kental berkelindan dengan isu-isu politik. Hal ini tidak kuat ditemukan dalam pemberitaan mengenai buruh di tahun sebelumnya.

“Persinggungan yang cukup intensif pemberitaan buruh dengan politik menyiratkan dua kemungkinan makna: pertama, bangkitnya kesadaran dan partisipasi buruh dalam politik; kedua, adanya indikasi mobilisasi secara massif (baca: politisasi isu) yang dilakukan oleh buruh dalam rangka mencapai kepentingan politik kelompok tertentu,” kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang dalam kesimpulan penelitiannya.

I2 meneliti 58.729 berita di 1.239 media online Indonesia baik lokal maupun nasional sepanjang 1 Mei 2016 hingga 29 April 2017. Riset ini bertujuan untuk memotret berbagai aktivitas, situasi, serta pergerakan buruh yang ada di Indonesia dalam potret media.

Menurut Rustika, persentuhan buruh dengan isu politik, baik lokal maupun nasional merupakan salah hal yang mengemuka tahun ini. Indonesia Indicator mendapatkan 7.316 berita isu buruh terkait pilkada, 3.2017 berita terkait tenaga kerja asing, dan 1.628 berita terkait tax amnesty.

“Berita-berita itu mendominasi hingga 21 persen dibandingkan dengan seluruh isu mengenai buruh itu sendiri,” kata Rustika.

Menurut penelitian itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menjadi organisasi buruh yang paling banyak mewacanakan berbagai tuntutan dan aksi buruh. Ekspos KSPI berada di atas organisasi buruh lainnya di Indonesia, seperti SPSI, FSPMI, KSPSI, serta organisasi buruh internasional ILO.

Hal ini, demikian penelitian tersebut, berkorelasi dengan aktivitas Presiden KSPI Said Iqbal yang menjadi tokoh buruh paling vokal tahun ini. Berbagai pernyataan Iqbal dikutip paling banyak oleh media (7.750 pernyataan).

Jumlah ini berjarak jauh dengan aktivis buruh lainnya: Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migran Care, 870 pernyataan; Timboel Siregar, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), 631 pernyataan; Muhammad Rusdi, Sekjen KSPI, 572 pernyataan; dan Muchtar Pakpahan, Ketua Umum Partai Buruh Sosial Demokrat, 355 peryataan.

“Dominannya Said Iqbal di panggung media dibandingkan dengan aktivis lainnya disebabkan oleh karena Said Iqbal sebagai representasi aktivis buruh tidak hanya mengusung isu perburuhan, melainkan isu lintas sektor yang bahkan bersifat politis,” kata Rustika.

Terkait isu yang lintas sektor yang bersifat politis ini, data media mengungkapkan, dari 1.667 berita Said Iqbal dalam pemberitaan mengenai buruh di dalamnya terdapat isu reklamasi (446 berita), tax amnesty (330 berita), pencalonan Rizal Ramli (119 berita), dukungan pada Anies-Sandi (30 berita) dan e-KTP (26 berita).
Penelitian mendapatkan, pemberitaan mengenai buruh selalu hadir di setiap bulan dengan beragam isu. Secara umum isu utama gerakan buruh masih belum bergeser dari persoalan hak fundamental esksistensi sehari-hari.

Berturut-turut tunttan buruh yang paling banyak dipotret media adalah upah layak (2.759 berita), iuran BPJS (1.051 berita), penghapusan sistem kontrak (971 berita), pesangon dan cuti melahirkan (748 berita)