Bogor, KPonline – Di hari Kedua Konsolidasi Nasional FSPMI ini suasana semakin seru dan memanas saat menyampaikan argumentasi dan pandangan pemikiran dari para peserta Konsolidasi dari berbagai wilayah di Indonesia karena semua peserta Konsolidasi FSPMI Seindonesia hampir 50% yang hadir memberikan argumentasi dari pembahasan pokok pemikiran dan prinsip materil untuk RUU Ketenagakerjaan versi FSPMI yang berlangsung di Pusdiklat FSPMI Cisarua, Bogor. Selasa (15//7/25).
Di awali dari grup 2, 3 dan 4 dari 4 group yang telah diberikan tugas oleh pimpinan FSPMI dalam mendiskusikan pokok pikiran untuk penambahan pasal sebagai pokok pikiran dan catatan dari para pimpinan yang nantinya akan sampaikan ke Forum KSPI dan KSP-PB jadikan sebagai Sandingan Rancangan Undang Undang Ketenagakerjaan.
Pembahasan dihari kedua ini masih berlanjut dalam Penyusunan Draft RUU Ketenagakerjaan Versi FSPMI yang berasal dari 4 Group dengan berbagai catatan dan usulan kritis dari para peserta Konsolidasi Nasional FSPMI dari seluruh Indonesia.
Semakin malam semakin memanas dengan penyampaian penuh gagasan gagasan yang akan dituangkan ke dalam sandingan Draft rancangan undang – undang ketenagakerjaan RI versi FSPMI yang lebih berkeadilan untuk kaum buruh di Indonesia.
Suasana ruangan Pusdiklat FSPMI di malam hari peserta terlihat penuh semangat dan antusiasme para pimpinan serikat pekerja dari berbagai sektor dan pilar FSPMI dalam Konsolidasi Nasional FSPMI ini.
Diskusi itu juga menandakan dan mencerminkan keseriusan seluruh peserta dalam memperjuangkan hak – hak buruh yang akan di tuangkan ke dalam draft RUU Ketenagakerjaan RI versi FSPMI.
Pokok – pokok pikiran yang disusun mengusung semangat keadilan sosialsosial, kedaulatan pekerja atas hidupnya
Konsolidasi Nasional FSPMI ini dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Nasional FSPMI Said Iqbal, didampingi presiden FSPMI Riden Hatam Aziz, Sekretaris Jendral FSPMI Sabilar Rosyad, Vice Presiden FSPMI Kahar S Cahyono dan Sulaeman Ibrahim dari pagi hingga malam.


