Morowali, KPonline – PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali kembali menggelar Rapat Organizing Kedua pada 6 Desember 2025, lanjutan dari workshop Oktober-November. Rapat ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan PUK dari berbagai perusahaan, termasuk PT Oracle Nickel Industri, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, dan PT Dexin Steel Indonesia.
Rapat membahas strategi organisasi dan evaluasi pemutakhiran data anggota, serta meninjau kondisi perjuangan upah tahun berjalan. Muhammad Ali Fata, Sekretaris PC SPL FSPMI Morowali, menyoroti dinamika yang semakin meningkat di kawasan industri, termasuk kasus-kasus PHK dan efisiensi karyawan.
Abdul Rahman, Ketua PUK PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, menegaskan pentingnya kesiapan organisasi menghadapi kebijakan upah yang tidak berkeadilan.
“Upah adalah fundamental kesejahteraan. Jika penetapan upah tidak berpihak pada kebutuhan hidup layak, maka perjuangan harus diperkeras,” tegas Abdul Rahman.
Rapat juga membahas isu kasus di PT BTR New Energy Materials dan PT Hua Chin Aluminum Indonesia, serta melahirkan gagasan penguatan basis melalui program “1 Hari 700”. Program ini bertujuan membangun kesadaran harian, solidaritas, dan peningkatan militansi anggota.
Ali Fata menggarisbawahi nilai dasar perjuangan FSPMI adalah KLAP – Konsep, Lobi, Aksi, Politik sebagai identitas perjuangan serikat.
“Konsep dan lobi sudah kita tempuh. Tetapi ketika konsep tidak diindahkan dan lobi tidak dihargai, maka aksi adalah jalan akhir, dan kita harus memenangkan politik,” tegas Ali Fata. (Yanto)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com