Gender Training for Leadership Warnai Capacity Building SPN, Perempuan Didorong Tampil Memimpin

Gender Training for Leadership Warnai Capacity Building SPN, Perempuan Didorong Tampil Memimpin

Bogor, KPonline — Serikat Pekerja Nasional berkolaborasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dalam kegiatan Capacity Building yang diselenggarakan selama tiga hari, pada 16, 17, dan 18 Desember 2025, bertempat di Griya Astuti Hotel. Kegiatan ini menjadi agenda strategis organisasi dalam memperkuat kapasitas kader, konsolidasi internal, serta peneguhan ideologi perjuangan serikat pekerja.

Gagasan pelaksanaan Capacity Building ini sejatinya telah dirumuskan sejak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama sebagai bagian dari kebutuhan penguatan organisasi dan ideologi perjuangan. Menjelang pelaksanaan Rapat Kerja Nasional kedua, agenda tersebut akhirnya dapat direalisasikan dengan berbagai penyesuaian sesuai kondisi dan kebutuhan daerah, sebagaimana ditunjuk oleh struktur organisasi di masing-masing wilayah.

Capacity Building SPN dirancang dalam sejumlah kelas tematik guna memastikan proses penguatan kapasitas yang lebih fokus dan terarah. Kelas-kelas tersebut meliputi Kelas Perempuan, Kelas Pekerja Muda, Kelas Laskar, Kelas Media, serta Kelas Tim Kuasa Bantuan Hukum (TKBH). Setiap kelas dibekali materi yang relevan dengan peran dan fungsi masing-masing kader dalam kerja-kerja organisasi, advokasi, serta penguatan basis anggota.

Pada Kelas Perempuan, SPN bersama KSPI menitikberatkan materi pada Penguatan Kepemimpinan Perempuan melalui Gender Training for Leadership. Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari komitmen membangun organisasi serikat pekerja yang inklusif, demokratis, dan berkeadilan gender. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran strategis bagi kader perempuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, kesadaran kritis, serta keberanian dalam mengambil peran di struktur organisasi.

Melalui Gender Training for Leadership, organisasi menegaskan komitmen untuk memperbaiki dan memperkuat kebijakan internal, termasuk kebijakan gender dan kebijakan kuota, guna memastikan kesetaraan dan keadilan dalam struktur organisasi. Selain itu, pelatihan ini juga diarahkan untuk mendorong perubahan di tingkat kongres, khususnya dalam peningkatan keterwakilan perempuan, baik sebagai anggota maupun dalam posisi kepemimpinan strategis dan administratif.

Penguatan kepemimpinan perempuan dalam pelatihan ini menekankan bahwa kehadiran perempuan dalam kepemimpinan bukan sekadar pemenuhan kuota struktural, melainkan kebutuhan strategis organisasi. Melalui diskusi mendalam, studi kasus, dan berbagi pengalaman antar peserta, kader perempuan diajak memahami tantangan struktural dan kultural yang masih dihadapi perempuan buruh, sekaligus merumuskan strategi kolektif untuk mendorong perubahan kebijakan dan budaya organisasi agar semakin setara dan berkeadilan gender.

Selain itu, Gender Training for Leadership menjadi ruang kaderisasi yang penting dalam membangun kepercayaan diri, kapasitas analisis, serta kemampuan kepemimpinan perempuan untuk tampil sebagai pengambil keputusan di berbagai tingkatan organisasi. Pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang visioner, berintegritas, dan berperspektif keadilan sosial, sehingga dapat memperkuat perjuangan serikat pekerja secara lebih inklusif serta menegaskan peran perempuan sebagai agen perubahan dalam gerakan buruh.

Dalam sesi Kelas Perempuan tersebut, hadir pula Rusmiatun yang mewakili KSPI sebagai pemateri Gender Awareness Training Leadership. Dalam pesannya, ia mengajak seluruh peserta Kelas Perempuan untuk selalu menjaga semangat belajar dan konsistensi dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Menurutnya, kesadaran gender yang kuat harus dibarengi dengan keberanian bersikap dan solidaritas antarperempuan agar perubahan nyata dapat terwujud di dalam tubuh organisasi serikat pekerja.

Ia juga menegaskan bahwa kader perempuan harus terus meningkatkan kapasitas diri dan tidak ragu mengambil peran kepemimpinan di setiap tingkatan organisasi. Pesan tersebut menjadi penguat moral dan motivasi bagi seluruh peserta untuk tetap istiqomah dalam perjuangan, sekaligus memperkokoh posisi perempuan sebagai kekuatan penting dalam membangun serikat pekerja yang adil, demokratis, dan berkemajuan.

Melalui rangkaian kegiatan Capacity Building ini, SPN dan KSPI berharap dapat mencetak kader-kader yang berkapasitas, berideologi kuat, serta responsif terhadap isu-isu keadilan sosial dan gender. Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam memperkuat solidaritas organisasi dan memperkokoh perjuangan serikat pekerja di Indonesia.