Bekasi, KPonline – Agenda Workshop SMK3 yang dilaksanakan selama 3 hari oleh Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (PC SPEE FSPMI) kabupaten/kota Bekasi, di Pimebiz Hotel Cikarang, peserta yang hadir tetap masih konsisten.
Penerapan SMK3 menjamin terciptanya suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja, dan Serikat Pekerja dalam rangka mencegah, dan mengurangi potensi kecelakaan kerja yang berujung adanya penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien.
Narasumber dari perwakilan Kemnaker RI Sutarno, SKM, M.KKK menuturkan pentingnya penerapan SMK3 di setiap perusahaan yang aktif beroperasi.
“Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pasal 5 ayat (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya. Jadi jika ditemukan perusahaan tidak melakukan hal tersebut berarti pelanggaran,” kata Sutarno saat mengisi Workshop hari ketiga, Jumat (21/2/2025).
Sutarno juga menjelaskan beberapa ketentuan regulasi yang ada hubungannya dengan SMK3.
“Silahkan buka semua aturan yang ada hubungannya dengan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja. Kita akan merasa nyaman, tenang ketika di lingkungan perusahaan sudah terbentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Paling tidak pekerja itu sendiri bisa mengetahui potensi bahaya akan terjadinya kecelakaan. Termasuk berapa besar potensi bahaya yang akan terjadi,” lanjutnya.
Dalam pemaparan yang disampaikan narasumber secara gamblang menjelaskan regulasi, potensi bahaya kecelakaan, dan cara pencegahannya.
“Saya bangga bisa ikut Workshop selama 3 hari yang diadakan oleh PC SPEE FSPMI kabubuten/kota Bekasi. Berharap agenda ini bisa dilakukan kembali sebagai bentuk pendidikan lanjutan. Banyak hal yang bisa diambil sekaligus diterapkan di lingkungan perusahaan,” tutur Bayu saat coffe break bersama peserta lain.
Bayu menilai, kalau agenda Workshop tersebut bisa membuka pola pikir pekerja agar selalu waspada ketika dalam melakukan hal apa pun.
“Potensi kecelakan terkadang muaranya memang ada dalam diri kita sendiri, tinggal bagaimana mengendalikannya. Termasuk hal yang terpenting adalah menjaga taraf kewarasan setiap personal agar titik fokus konsentrasi bisa terkontrol,” ujar pria berbadan tegap tersebut.
Dalam sesi terakhir agenda tersebut pembagian Sertifikat “Workshop” SMK3 dibagikan kepada peserta yang mengikuti agenda selama 3 hari itu.
Peserta “Workshop” terlihat kompak dengan mengenakan seragam putih biru berlogo FSPMI saat hari pertama. Hari kedua mengenakan batik, dan hari ketiga dianjurkan untuk menggunakan seragam perusahaan tempat kerjanya masing-masing. (Jhole)