Pelalawan, Kponline- Forum diskusi ringan namun sarat pesan penting berlangsung antara jajaran Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Kepolisian Resor Pelalawan, Kamis (04/12/2025) di Young Bengkalis Coffee, Jalan Sultan Syarif Hasim, Pangkalan Kerinci Kota. Pertemuan santai itu diwarnai suasana hangat tetapi serius membahas komitmen menjaga kondusivitas buruh di wilayah Pelalawan.
Hadir pada kesempatan itu Kapolres Pelalawan, AKBP John Louis Letedara, S.IK., didampingi Kasat Intelkam Polres Pelalawan, Iptu Irmansyah, serta Kanit III Intelkam, Aipda Isromi, S.H. Dari unsur serikat pekerja hadir Ketua DPW FSPMI Provinsi Riau, Satria Putra, bersama Ketua KC FSPMI Kabupaten Pelalawan, Yudi Efrizon.
Kapolres Pelalawan dalam diskusi tersebut menegaskan pentingnya hubungan harmonis antara serikat pekerja dan aparat kepolisian. Ia berharap FSPMI terus menjalin komunikasi intens, terutama dengan Intelkam Unit III yang menangani isu sosial dan budaya, termasuk dinamika perburuhan di daerah. “Komunikasi yang baik akan memudahkan kita menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Kapolres.
Iptu Irmansyah selaku Kasat Intelkam serta Kanit III Intelkam turut memberikan pandangan senada. Keduanya mengapresiasi sikap terbuka FSPMI yang selama ini aktif memberikan informasi dan menjaga suasana tetap aman. Mereka menilai sinergi semacam ini sangat dibutuhkan agar persoalan buruh dapat ditangani tanpa menimbulkan gejolak.
Dari sisi serikat pekerja, Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra menyampaikan bahwa menjaga kondusivitas adalah komitmen FSPMI. Namun ia menegaskan bahwa ketenangan di lapangan harus dibarengi pemenuhan hak-hak buruh. “Kami siap menjaga situasi kondusif, tapi perjuangan untuk kesejahteraan buruh tidak boleh diabaikan. Semua kepentingan buruh harus terakomodir dengan baik,” tegas Satria.
Ketua KC FSPMI Pelalawan, Yudi Efrizon menambahkan bahwa pihaknya selalu patuh pada arahan Kapolres dan pemerintah daerah. Namun ia menekankan bahwa loyalitas itu tidak mengurangi tanggung jawab serikat untuk membela hak buruh. “Kami siap mengikuti arahan pemerintah dan kepolisian, tetapi kepentingan buruh tetap harus diwujudkan sebagaimana harapan kami,” ujarnya.
Diakhir, Yudi menegaskan sikap FSPMI dalam memperjuangkan keadilan bagi buruh. Ia menegaskan bahwa selama aksi-aksi yang dilakukan FSPMI selalu berjalan tertib dan tidak anarkis. “Tapi jika hak buruh diabaikan, kami pastikan turun ke jalan. Kami tidak pernah anarkis selama aksi, namun jangan pancing kami melakukan perbuatan anarkis. Jika itu terjadi, kami akan lawan,” tutupnya dengan tegas. Pernyataan itu menegaskan komitmen FSPMI bahwa perjuangan buruh harus selalu mendapatkan ruang, namun tetap dalam koridor damai dan bertanggung jawab.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com