Surabaya, KPonline – Dalam upaya memperkuat solidaritas dan efektivitas perjuangan buruh di tingkat perusahaan, lebih dari 30 anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam (PUK SPL) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT BONDI/SMS Kota Surabaya menggelar forum konsolidasi internal pada Minggu siang, (14/9/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Warkop Berkah Sedulurans Menanggal, Jalan Raya Wisma Pagesangan No. 7, Surabaya, dan difokuskan pada penguatan organisasi serta penajaman arah gerakan buruh di lingkungan PT BONDI/SMS, yang berlokasi di kawasan industri Rungkut.
Acara ini menjadi ruang diskusi dan penguatan bagi anggota PUK dalam menyikapi dinamika ketenagakerjaan yang terus berkembang, baik di internal perusahaan maupun secara nasional. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Konsultan Cabang Surabaya Doni Arianto, Pimpinan Cabang SPL FSPMI Kota Surabaya, Moch Ismail, yang memberikan pengarahan strategis terkait peran penting serikat pekerja dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh.
Dalam sambutannya, Ismail menegaskan bahwa keberhasilan perjuangan buruh sangat ditentukan oleh kekompakan dan pergerakan yang konsisten dari para anggotanya.
“Kawan-kawan BONDI harus tetap semangat dalam perjuangan. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, telah mengajukan gugatan terhadap UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi dan berhasil dimenangkan. Ini menjadi momentum penting bagi kita untuk menguatkan posisi buruh dan memperjuangkan hak-hak yang lebih adil,” ujar Ismail di hadapan peserta.
Lebih lanjut, ia mendorong agar PUK SPL FSPMI PT BONDI/SMS segera melakukan pemetaan terhadap berbagai persoalan ketenagakerjaan di lingkungan kerja masing-masing.
“Kita harus segera sepakati isu-isu prioritas yang akan kita perjuangkan bersama. Gerakan yang terorganisir dan fokus akan memudahkan kita mencapai tujuan. Ini bukan sekadar konsolidasi biasa, tapi bagian dari strategi perjuangan jangka panjang,” tegasnya.
Forum konsolidasi ini berlangsung dinamis dan penuh semangat. Para anggota aktif memberikan masukan, menyampaikan permasalahan yang dihadapi di lapangan, serta menyatakan kesiapan mereka untuk terus memperkuat barisan perjuangan melalui kerja kolektif dan kesadaran kelas.
Diskusi juga mencakup strategi advokasi di tingkat perusahaan, penguatan komunikasi internal antaranggota, serta pembekalan hukum ketenagakerjaan sebagai bagian dari edukasi anggota.
Di akhir kegiatan, para peserta menyatakan komitmen untuk terus menjaga semangat perjuangan dan menjadikan organisasi sebagai alat perjuangan yang nyata, bukan sekadar simbolik.
“Ruh seorang pejuang adalah pergerakan,” menjadi pesan penutup yang digaungkan dalam forum, menggambarkan semangat kolektif yang siap menghadapi tantangan ke depan.
Dengan terselenggaranya konsolidasi ini, FSPMI Surabaya kembali menegaskan bahwa gerakan buruh akan terus hadir sebagai kekuatan sosial yang kritis, terorganisir, dan tidak mudah dikalahkan oleh arus kebijakan yang merugikan pekerja.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com