FSPMI Riau Turut Rayakan HUT Ke-26, Turun Aksi Massa Besar dan Agenda Strategis Nasional

FSPMI Riau Turut Rayakan HUT Ke-26, Turun Aksi Massa Besar dan Agenda Strategis Nasional

Pelalawan, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memperingati hari jadinya yang ke-26 dengan cara yang berbeda dan lebih berani dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ribuan buruh dari berbagai daerah turun ke jalan dalam aksi massa besar yang digelar di Jakarta. Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, dan Sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Pelalawan, Riadi Saputra, turut hadir dalam perayaan akbar ini, membawa aspirasi buruh Riau untuk disuarakan dalam perjuangan nasional.

Aksi massa yang berlangsung di tiga lokasi utama—Kantor DPR RI, Kementerian ESDM, dan Konsulat Malaysia—menjadi simbol perlawanan buruh terhadap berbagai kebijakan yang dinilai merugikan pekerja. Di depan DPR RI, massa buruh mengajukan enam tuntutan utama, mulai dari penghapusan sistem outsourcing, penolakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan dan asuransi swasta tambahan, hingga pengesahan Undang-Undang Tenaga Kerja (UUTK) yang sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi demi perlindungan buruh. Selain itu, mereka juga menuntut penegakan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga, serta menolak rencana kenaikan usia pensiun menjadi 59 tahun yang dinilai semakin memberatkan pekerja.

Di Kementerian ESDM, FSPMI menyoroti kelangkaan LPG melon 3 kg yang semakin menyulitkan masyarakat kecil. Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengatasi masalah ini dan mengembalikan hak penjualan gas bersubsidi kepada pengecer agar masyarakat lebih mudah mengaksesnya. Sementara itu, aksi di Konsulat Malaysia menuntut keadilan bagi pekerja migran Indonesia yang ditembak mati oleh polisi Malaysia. Para buruh menuntut pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dengan meminta pertanggungjawaban atas kejadian tersebut, termasuk menuntut penangkapan dan pengadilan bagi pelaku.

Setelah aksi di Jakarta, FSPMI melanjutkan perayaannya dengan agenda pendidikan Sekolah Pimpinan (SesPim) yang digelar di Pusdiklat FSPMI, Bogor, pada 7 Februari 2025. Pendidikan ini berlangsung selama tiga hari dan bertujuan mencetak kader-kader pemimpin buruh yang siap berjuang di tingkat daerah maupun nasional. Dengan materi kepemimpinan, advokasi, dan strategi perjuangan buruh, FSPMI menyiapkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan.

Momentum perjuangan FSPMI semakin diperkuat dengan agenda besar berikutnya, yaitu Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) FSPMI dan Partai Buruh yang akan diselenggarakan di Kota Cilegon, Banten, pada 11 Februari 2025. Rapimnas ini akan menjadi ajang konsolidasi nasional dengan kehadiran perwakilan FSPMI dan Partai Buruh dari seluruh Indonesia. Dalam pertemuan ini, FSPMI dan Partai Buruh akan merumuskan strategi besar untuk memperjuangkan kebijakan pro-pekerja di tingkat legislatif dan eksekutif, memastikan suara buruh semakin kuat dalam kebijakan negara.

HUT ke-26 FSPMI bukan sekadar perayaan, tetapi momentum kebangkitan gerakan buruh di Indonesia. Dengan aksi massa besar dan rangkaian agenda strategis, FSPMI menegaskan bahwa perjuangan buruh harus terus berlanjut, baik di jalanan maupun di meja perundingan.

Harapan besar disampaikan oleh seluruh anggota FSPMI di berbagai daerah: Konsisten berjuang untuk menang! Dengan solidaritas yang semakin kuat, perjuangan buruh tidak akan goyah, dan kesejahteraan pekerja akan semakin diperjuangkan di setiap lini kebijakan nasional.

Penulis: Heri
Foto: Khusus