Pekanbaru, KPonline- Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riau terus membangun komunikasi positif dengan berbagai pihak dalam menjaga stabilitas dunia kerja di Provinsi Riau. Pada Kamis (25/9/2025), FSPMI Riau bersama Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar diskusi serius membahas kondusifitas hubungan industrial yang harmonis, humanis, dan berkeadilan di Bumi Lancang Kuning.
Diskusi yang berlangsung di Wareh Kupi, Simpang Tiga, Kota Pekanbaru itu dihadiri Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, Sekretaris DPW FSPMI Riau, Maulana Syafi’i, SH.I, serta jajaran pengurus. Dari pihak kepolisian, Kapolda Riau diwakili Kasubdit Intelkam Sosial Budaya Polda Riau, AKBP Sugeng Haryanto, SH, MH beserta tim. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat namun penuh keseriusan membahas isu strategis ketenagakerjaan.
Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, dalam pernyataannya menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam menciptakan ruang yang kondusif bagi buruh dalam memperjuangkan haknya. “Kami berharap ke depan hubungan industrial di Riau dapat berjalan harmonis, tanpa mengabaikan rasa keadilan bagi para pekerja. Sinergitas dengan Polda Riau sangat penting untuk memastikan aspirasi buruh tersalurkan secara damai dan bermartabat,” ujarnya.
Satria juga menambahkan bahwa diskusi ini merupakan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara serikat buruh dan aparat penegak hukum. Menurutnya, komunikasi yang terbuka akan mencegah terjadinya gesekan di lapangan. “Jika semua pihak saling memahami dan menghormati peran masing-masing, maka tercipta iklim kerja yang sehat, produktif, dan mensejahterakan,” jelasnya.
Sementara itu, AKBP Sugeng Haryanto, SH, MH dalam Forum diskusi tersebut menyampaikan bahwa kepolisian selalu berkomitmen menjaga stabilitas keamanan, termasuk di sektor perburuhan. “Polda Riau siap bersinergi dengan semua elemen masyarakat, termasuk serikat pekerja. Kami ingin memastikan bahwa hak-hak buruh dihormati, namun tetap dalam koridor hukum dan ketertiban,” tegasnya.
Sugeng juga menekankan pentingnya komunikasi intensif antara serikat buruh dan aparat kepolisian agar tidak terjadi kesalahpahaman. “Kami terbuka untuk berdialog. Dengan begitu, setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan bijak tanpa harus menimbulkan gejolak di tengah masyarakat,” tambahnya.
Diskusi ini ditutup dengan komitmen bersama untuk melanjutkan forum-forum serupa secara rutin. Baik FSPMI Riau maupun Polda Riau sepakat bahwa menjaga hubungan industrial yang adil dan harmonis merupakan kunci bagi terciptanya pembangunan daerah yang berkelanjutan.