Bekasi, KPonline – Upaya bipartite yang dilakukan pengurus PUK SPEE FSPMI dengan manajemen PT. Yamaha Music Manufacturing Asia tidak membuahkan hasil. Bahkan upaya pihak kepolisian dan dinas tenaga ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pun mentok tak membuat bergeming niat pimpinan PT. YMMA untuk mem-PHK ketua dan sekretaris PUK.
Karena tidak tercapai kesepakatan maka ketua dan sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. YMMA sebagai korban akan melaporkan pimpinan perusahaan ke Polres Metro Bekasi Kabupaten terkait union busting atau pemberangusan serikat pekerja.
Dalam orasinya pangkorda garda metal menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengawal aksi.
“Terima kasih pihak kepolisian pak Sihombing, pa kasat dan kapolsek Cikarang Barat yang sudah mengamankan akasi kami,” kata Pangkorda Garda Metal Supriyatno.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada massa solidaritas yang masih bertahan. Pangkorda menegaskan agar massa solidaritas tetap satu komando dan satu instruksi.
“Hari ini kita sudah baik, namun kebaikan kita tidak dihargai, malam ini kita sudahi aksi tetapi bukan berarti kita takut, sekali melangkah pantang bagi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia untuk mundur,” tegasnya.
Sementara itu, koordinator aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) yang juga sekretaris KC FSPMI Bekasi, Sarino, S.H.,M.H. menjelaskan langkah selanjutnya akibat dari gagalnya perundingan dan dugaan union busting di PT. YMMA.
“Saudara Bambang dan Wiwin di PHK karena menjalankan aktivitas sebagai serikat pekerja. Malam ini akan kita kawal mas Bambang dan Wiwin untuk membuat laporan ke polres Bekasi terkait pasal pemberangusan serikat pekerja yaitu pasal 28 juncto pasal 43 UU 21/2000,” jelas Sarino.
Selanjutnya diketahui Slamet Bambang waluyo dan Wiwin Zaini Miftah selaku korban PHK melaporkan tiga orang (WNI dan WNA) selaku pimpinan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia ke Polres Metro Bekasi Kabupaten dan laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian. (Yanto)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com