Gresik, KPonline — Anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Gresik menggelar briefing disamping Gelora Joko Samudro sebelum berangkat melakukan aksi demonstrasi di Surabaya, Kamis (30/10). Dalam kegiatan tersebut, para buruh mendapatkan arahan langsung dari Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setya Budi, S.H., M.H.
Dalam arahannya, Kompol Gatot menyampaikan pesan agar seluruh peserta aksi berhati-hati di jalan serta mematuhi arahan dari pimpinan serikat.
“Penyampaian pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang. Karena itu, lakukan aksi dengan tertib, damai, dan kondusif. Jaga kesehatan serta keselamatan seluruh rekan-rekan buruh,” ujar Kompol Gatot di hadapan peserta briefing.
Beliau juga menekankan pentingnya menjaga citra positif buruh dengan menunjukkan kedisiplinan selama perjalanan dan dalam pelaksanaan aksi.
Sementara itu, Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Gresik, Feri Andrianto, dalam sambutannya menegaskan bahwa aksi kali ini merupakan bagian dari perjuangan nasional yang diusung oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
“Tuntutan utama kita hari ini adalah kenaikan upah sebesar 8,5% hingga 10%. Selain itu, kita juga membawa isu besar dengan tema ‘Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah’,” tegas Feri.
Ia menambahkan, buruh juga mendorong pemerintah untuk segera mengesahkan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berpihak pada rakyat pekerja, di antaranya:
– RUU Ketenagakerjaan yang baru,
– RUU Perampasan Aset,
– dan RUU Pemilu (Redesain Sistem Pemilu 2029).
Selain itu, buruh menuntut penghapusan berbagai jenis pajak yang membebani pekerja, seperti pajak pesangon, pajak THR, dan pajak JHT.
Aksi ini merupakan bentuk konsolidasi dan solidaritas buruh Gresik dalam memperjuangkan kesejahteraan bersama serta keadilan bagi seluruh pekerja di Indonesia.
(Junaidi – Kontributor Gresik)



