FSPMI dan Methosa Gelar Jagongan Kewarasan: Ruang Diskusi Lintas Elemen di Pos Bloc Surabaya

FSPMI dan Methosa Gelar Jagongan Kewarasan: Ruang Diskusi Lintas Elemen di Pos Bloc Surabaya

Surabaya, KPonline – Gelaran Wisata Orang Waras yang diselenggarakan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) berkolaborasi dengan band Methosa menghadirkan sesi Jagongan Kewarasan dengan tema “Aksi Massa dan Warga Jaga Warga”, Sabtu (13/9/2025). Acara ini berlangsung selama empat jam di Pavilliun Hall Pos Bloc Surabaya dan diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai elemen, mulai dari buruh, masyarakat umum, mahasiswa, sejarawan, seniman/sutradara, hingga sanggar karang taruna.

Menurut panitia, Maynang, jumlah peserta yang hadir melebihi target awal.

Kami sebenarnya membatasi peserta agar diskusi bisa berkualitas. Target awal hanya 50 orang, namun di buku tamu tercatat 77 orang peserta. Ditambah 23 orang panitia, genap 100 orang hadir dalam jagongan ini,” ungkapnya.

Diskusi ini menghadirkan empat narasumber dengan perspektif beragam. Ahmad Zaky Yamani membuka sesi dengan membawakan materi “Boemi Hangoes Soerabaja”, mengulas sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo di masa kemerdekaan. Kemudian Hariyanto dari Komunitas Gerakan Anak Bangsa menyampaikan pandangannya terkait kerusuhan yang baru saja terjadi, termasuk refleksi tentang makna revolusi.

Sementara itu, Heri Novianto dari FSPMI menyoroti kejanggalan-kejanggalan yang muncul dalam peristiwa kerusuhan terakhir. Jagongan semakin hangat ketika Heru Hetosay, sutradara dari Sinausinema, mengajak peserta merefleksikan kondisi masyarakat melalui pemutaran film pendek berjudul “REST” berdurasi tujuh menit.

Diskusi berlangsung hidup. Setiap elemen yang hadir turut memberikan pandangan, sehingga menciptakan ruang pertukaran gagasan yang hangat dan penuh keakraban. Jagongan Kewarasan ini menjadi wadah penting untuk membangun kesadaran bersama, memperkuat solidaritas, sekaligus merawat tradisi dialog di tengah masyarakat.