Sidoarjo, KPonline – Konsolidasi Partai Buruh Exco Provinsi Jawa Timur berlangsung hangat, antusias, dan penuh gagasan baru. Acara yang digelar di Hotel The Sun, Kawasan Suncity Plaza Sidoarjo, pada Sabtu (29/11/2025) tersebut menjadi ajang penting dalam merumuskan arah perjuangan buruh, petani, dan kelompok rakyat pekerja lainnya di Jawa Timur.
Setelah resmi dibuka oleh Ketua Exco Jawa Timur, H. Jazuli, SH, kegiatan berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) sebagai pusat diskusi intelektual dan pertukaran gagasan.
FGD 1: Politik Kerakyatan dan Masa Depan Nawa Bhakti Satya
Sesi pertama mengangkat tema “Peran Partai Politik dalam Program Nawa Bhakti Satya Jilid 2”, dipaparkan oleh Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM., Kepala BAKESBANGPOL Jawa Timur.
Dalam paparannya, Eddy menegaskan bahwa keberadaan partai politik bukan hanya alat kontestasi kekuasaan, tetapi juga wadah perjuangan rakyat dalam mewujudkan program pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
FGD 2: Membangkitkan Semangat Bertani Generasi Muda
Sesi kedua menghadirkan Dyah Sulistyowati, S.P., M.MA. dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur dengan tema “Menumbuhkan Cinta Bertani Generasi Muda untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan.”
Dyah menyoroti pentingnya regenerasi petani dan tantangan krisis petani muda di Indonesia.
“Pertanian bukan masa lalu. Pertanian adalah masa depan bangsa. Generasi muda harus hadir sebagai motor penggerak kedaulatan pangan,” ujarnya.
Diskusi berlangsung sangat dinamis. Banyak peserta mengajukan pertanyaan hingga waktu yang disediakan habis namun diskusi tetap berlanjut.
Salah satu pertanyaan menarik datang dari Ferry Andriyanto, perwakilan Exco Gresik. Ferry mempertanyakan peluang pemanfaatan lahan tidur di wilayahnya untuk pertanian rakyat:
“Di Gresik ada lahan tidur. Apakah bisa dimanfaatkan untuk bertani? Dan apakah dinas dapat memfasilitasi kami dengan pemilik lahan serta memberikan pendampingan pelatihan? Banyak anggota kami yang terkena PHK dan ingin bertani,” ungkapnya.
Pertanyaan tersebut mendapat respons positif dari narasumber, membuka peluang kemitraan strategis ke depan.
Kesimpulan FGD:
Dari forum diskusi ini, dirumuskan beberapa poin penting:
-Program Nawa Bhakti Satya Jilid 2 harus dilaksanakan secara demokratis, terbuka, dan berdasar dialog.
-Regenerasi petani tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan idealisme, tetapi harus ditopang jaminan ekonomi.
-Petani muda harus diberikan akses modal tanpa agunan, pendampingan, serta perlindungan harga agar tidak dikuasai tengkulak.
Konsolidasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat langkah politik Partai Buruh Jawa Timur dalam memperjuangkan kesejahteraan Buruh, Petani, dan Nelayan.
(Dede Faisal RA)



