Jakarta, KPonline – Fenomena gerhana Matahari sebagian bakal terjadi pada Minggu (21/9/2025). Gerhana Matahari sebagian adalah peristiwa ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga menutupi permukaan Matahari. Pada saat prosesnya, Matahari seolah “digigit” hingga lama-lama sebagian permukaannya akan tertutup.
Dikutip dari laman resmi BMKG, Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Parsial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie memastikan bahwa fenomena tersebut tidak bisa disaksikan di Indonesia.
“Gerhana tersebut tidak akan terlihat dari Indonesia karena kondisi geografis kita tidak memungkinkan untuk mengamati fenomena tersebut,” kata dia (15/9/2025).
Ajie, begitu sapaan akrabnya menyampaikan, berdasarkan pemantauan BMKG, gerhana Matahari sebagian hanya dapat dilihat di langit Selandia Baru, kepulauan Mikronesia, dan sebagian kecil Australia Timur.
Fenomena ini dibagi menjadi tiga fase, yakni fase gerhana Matahari sebagian, puncak gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari sebagian berakhir.
Selanjutnya berdasarkan data yang dikutip dari Time and Date, berikut wilayah-wilayah yang dapat menyaksikan Gerhana Matahari Parsial 21 September 2025 diantaranya: Selandia Baru, Australia bagian timur, Fiji, Vanuatu, Tonga, Tuvalu, Samoa, Kepulauan Cook, Polinesia, Prancis, Kiribati, New Caledonia, Wallis, Futuna, Tokelau, Niue, Norfolk Island, American Samoa dan sebagian wilayah Antartika. (Yanto)