Duka Menyelimuti Keluarga PUK SPEE FSPMI PT KMK Plastics Indonesia

Duka Menyelimuti Keluarga PUK SPEE FSPMI PT KMK Plastics Indonesia

Bekasi, KPonline – Kabar duka menyelimuti keluarga besar PUK SPEE FSPMI PT KMK Plastics Indonesia. Ayahanda dari Bendahara PUK, Taryono, wafat pada Kamis, 4 Desember 2025, di RSUD setelah sempat menjalani perawatan intensif.

Almarhum sebelumnya dilarikan ke RSUD pada Minggu malam, 30 November 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, setelah mengalami jatuh dan tidak sadarkan diri. Proses evakuasi dilakukan menggunakan mobil ambulans Tim Jamkeswatch untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.

Mendapatkan kabar duka tersebut, Ketua PUK SPEE FSPMI PT KMK Plastics Indonesia, Junaidi, segera menginstruksikan jajaran pengurus untuk mewakili organisasi hadir di RSUD sekaligus menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah ayahanda dari Bung Taryono selaku Bendahara Serikat Pekerja. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Junaidi dengan penuh duka.

Pengurus PUK bersama sejumlah karyawan PT KMK Plastics Indonesia turut hadir di rumah duka untuk bertakziah dan menyampaikan duka cita secara langsung kepada keluarga almarhum. Kehadiran tersebut menjadi wujud nyata kepedulian, solidaritas, dan kebersamaan yang senantiasa dijunjung tinggi dalam tubuh Serikat Pekerja FSPMI.

Selain menyampaikan belasungkawa, para pengurus dan karyawan juga memanjatkan doa agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi ujian ini.

Nilai solidaritas tersebut menjadi bagian penting dalam perjuangan serikat pekerja, tak hanya dalam memperjuangkan hak buruh, namun juga dalam aspek sosial dan kemanusiaan.

Atas nama organisasi, PUK SPEE FSPMI PT KMK Plastics Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Taryono. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (Irfan)