Surabaya, KPonline – Perjuangan panjang para pekerja PT Pakerin akhirnya membuahkan hasil. Untuk kedua kalinya, mereka bisa bernafas lega setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menolak permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT Pakerin, Kamis (11/09/2025).
Permohonan PKPU yang ditolak masing-masing terdaftar dengan nomor perkara 39 dan 40. Keputusan ini disambut suka cita oleh para pekerja yang sejak awal menolak permohonan tersebut.
Kemenangan ini tidak datang begitu saja. Sebelumnya, para pekerja menggelar istighosah dan doa bersama di depan gedung PN Surabaya, memohon agar perjuangan mereka mendapatkan hasil terbaik. Doa dan ikhtiar yang menyatu itu kini terjawab dengan kabar gembira.
Doni Ariyanto, Koordinator Lapangan aksi sekaligus Wakil Ketua DPW FSPMI Jawa Timur Bidang Aksi, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pekerja PT Pakerin yang terus konsisten berjuang.
“Kami atas nama DPW Jawa Timur mengucapkan selamat kepada seluruh kawan-kawan pekerja PT Pakerin. Ini adalah kemenangan bersama. PKPU dengan nomor perkara 39 dan 40 telah resmi ditolak oleh pengadilan,” ujar Doni, yang disambut sorak-sorai dan tepuk tangan massa aksi.
Dalam momen penuh haru itu, Doni juga mengajak seluruh peserta aksi untuk menunjukkan rasa syukur dengan mendoakan pimpinan dan jajaran PN Surabaya.
“Mari kita tunjukkan rasa syukur kita. Hadapkan diri ke barat, rendahkan hati, dan ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pimpinan PN Surabaya yang telah menunjukkan komitmen dan keberpihakan pada rakyat kecil,” tambahnya.
Kegiatan doa bersama ini menjadi bukti bahwa perjuangan kaum pekerja tidak hanya dilakukan lewat jalur hukum dan aksi massa, tetapi juga dibarengi dengan kekuatan spiritual. Perpaduan antara ikhtiar dan doa inilah yang akhirnya membawa kemenangan bagi pekerja PT Pakerin.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
