Bekasi, KPonline – Demam Piala Dunia 2022 di Qatar melanda sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan masuk ke perundingan PKB tingkat perusahaan.
Pada Kamis, 8 Desember 2022, PUK SPEE FSPMI PT Schneider indonesia dengan pihak managemen mengadakan perundingan PKB yang ke 14 kalinya di Hotel Holiday In Jababeka, Cikarang.
Di saat ramainya eforia Piala Dunia Qatar 2022, Didik Haryanto selaku Sekretaris PUK berinisiatif membawa peluit di tengah perundingan yang sedang alot karena hingga 14 kali pertemuan atau kurun waktu 4 bulan belum menemukan kesepakatan terkait pasal -pasal di PKB yang berhubungan dengan uang dan pelampiran jenis-jenis atau komponen PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Adapun pasal yang berkaitan dengan uang adalah tunjangan transport, komponen PHK, masa usia pensiun, kebijakan atau aturan baru, serta lampiran PKB .
Inisiatif Didik ini sudah mendapatkan izin dari Ketua PUK SPEE FSPMI PT Schneider Indonesia yaitu Irsan, dengan tujuan bila mana terjadi kesalahan kata atau tulisan ketika pencatatan kata-kata yang disepakati dari pihak team perunding managemen dan serikat pekerja, serta waktu istirahat dan makan siang peluit itu langsung ditiup untuk menandakan ada kesalahan dan waktu habis atau saat dimulai kembali.
Tak kalah pentingnya dari fungsi peluit itu dibawa ke tengah-tengah meja perundingan, karena waktu lamanya perjanjian yang sudah sampai ke pertemuan ke 14 kali atau selama 4 bulan sudah, belum ada kesepakatan terkait pasal-pasal penting.
Karena dirasa penting sebuah peluit itu dibawa oleh Didik dengan target dari team PUK adalah sampai akhir tahun ini PKB harus sudah selesai disepakati oleh kedua belah pihak dan ditandatangani bersama nota kesepakatan PKB tersebut. Selanjutnya dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan ke Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia untuk dicetak dan diterbitkan. (Wisnu)