Batam, KPonline – Sabtu (28/9/2024) menjadi hari penting bagi para anggota Garda Metal FSPMI Batam, dengan dimulainya Pelatihan Dasar (Latsar) Garda Metal ke-11 yang akan berlangsung hingga Minggu (29/9/2024). Acara ini diadakan di Senimba, Kota Batam, dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan nasional dan daerah Garda Metal, termasuk Ketua KC FSPMI Batam Yapet Ramon, Sekretaris Nasional Garda Metal Isnaini Marzuki, serta Pangkorda dari berbagai daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, dan Batam.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua KC FSPMI Kota Batam, Yapet Ramon, mengucapkan terima kasih atas kehadiran perwakilan Garda Metal dari berbagai daerah. Ramon menyampaikan bahwa pelatihan dasar ini merupakan langkah penting untuk memperkuat organisasi dan mengingatkan kembali pada cita-cita besar yang melatarbelakangi pendirian Garda Metal, terutama dalam perjuangan melawan outsourcing dan penolakan terhadap upah murah (Hostum) yang pernah berhasil dilakukan oleh FSPMI sebelas tahun lalu.
“Sebelas tahun lalu, kita berjuang melawan outsourcing dan berhasil mengubah status karyawan dari outsourcing menjadi permanen di beberapa perusahaan. Namun, outsourcing kini kembali menghantui kita, sehingga pelatihan ini menjadi penting untuk melanjutkan perjuangan,” ujar Ramon. Ia menekankan pentingnya Latsar untuk menjaga semangat perjuangan di tengah tantangan yang semakin berat, terutama dengan adanya PHK yang terjadi di beberapa PUK akibat UU Cipta Kerja.
Ramon juga menyampaikan bahwa Jawa Timur kini menjadi contoh dalam pergerakan buruh yang masif, dan Batam perlu belajar dari pengalaman tersebut. “Jawa Timur bergerak sangat masif, dan kita di Batam harus belajar dari mereka,” tambahnya.
Ramon juga mengingatkan para peserta untuk tidak menjadi “pecundang” dalam organisasi, melainkan tetap sigap dan berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas sebagai Garda Metal. “Hari ini, kita dilatih untuk siap berjuang. Ingat, datanglah untuk berjuang, bukan datang untuk menghilang,” tegas Ramon.
Ia juga menyoroti kurangnya partisipasi dalam aksi-aksi menolak UU Cipta Kerja, di mana hanya puluhan Garda Metal yang hadir, berbeda dengan saat May Day yang dihadiri lebih banyak anggota karena hari libur. Ramon berharap seluruh Garda Metal yang kini telah mengisi sekitar 70% kepengurusan FSPMI, baik di tingkat KC, PC SPA, hingga PUK, tetap memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan peran mereka.
“Hari ini kita tidak hanya dilatih untuk menjadi bagian dari organisasi, tetapi untuk menjadi tulang punggung perjuangan. Komitmen adalah yang paling penting,” pungkas Ramon.
Acara ini resmi dibuka oleh Yapet Ramon, dengan harapan para peserta dapat menjalani pelatihan dengan baik dan menjaga kesehatan hingga acara berakhir. Pelatihan ini diharapkan memperkuat Garda Metal dalam menghadapi tantangan ke depan, khususnya dalam perjuangan terkait PHK dan kebijakan ketenagakerjaan yang tidak berpihak kepada buruh. (Ali Gani)



