Bandung, KPonline – Anggota Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) Kabupaten Cirebon terus mengawal penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat pada Rabu, 24 Desember 2025 di Gedung Sate, Bandung.
Dalam aksi ini, mereka juga memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal DPP FSPMI, Sabilar Rosyad, dan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPL FSPMI), Agus Koentjcoro.
Diskusi ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan strategi serikat pekerja, terutama bagi PUK baru seperti PUK SPL PT Longrich Indonesia yang ikut bergabung dalam aksi perjuangan upah.
“Diskusi ini dilakukan agar bisa menjadi bekal bagi PUK baru,” kata Imron, Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten Cirebon.
Aksi ini menunjukkan komitmen SPL FSPMI dalam memperjuangkan hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan anggota serikat pekerja. UMP (Upah Minimum Provinsi) adalah topik yang sangat penting bagi pekerja di Indonesia, terutama di Jawa Barat.
Saat ini, perundingan dewan pengupahan provinsi Jawa Barat masih alot, dan ada indikasi bahwa indeks akan diturunkan dan upah sektoral akan dihilangkan oleh Disnakertrans Jawa Barat.
Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) Kabupaten Cirebon akan terus mengawal penetapan UMP Jawa Barat di Gedung Sate Bandung sampai selesai.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP FSPMI, UMP bukan hanya tentang angka, tapi tentang martabat, keadilan, dan kesetaraan.
“Pekerja berhak mendapatkan upah yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarga. Mari kita dukung perjuangan pekerja untuk keadilan upah yang layak,” kata Rosyad. (Yanto)