Dari Putus Asa Jadi Puncak Lawu: Kisah Jarwo di Ekspedisi Hargo Dumilah Parinpala

Tim Parinpala foto bersama di Tugu Hargo Dumilah. 

Bacaan Lainnya

 

Karanganyar, KPonline – Perjalanan menuju puncak Hargo Dumilah (3.256 mdpl) Gunung Lawu pada Sabtu (6/9/2025) menyisakan kisah penuh inspirasi dari komunitas pendaki gunung Parinpala yang berada di bawah naungan PUK SPL FSPMI PT Pakarti Riken Indonesia.

 

Ekspedisi yang diikuti 26 peserta ini menjadi momen berharga, terutama bagi Agus Sujarwo, salah satu peserta dengan usia lebih senior dan berat badan lebih dibanding mayoritas pendaki yang masih muda.

 

Berangkat dari Basecamp Candi Cetho,Sejak Pos 1 menuju Pos 2, Jarwo mulai dilanda kelelahan dan sempat putus asa untuk melanjutkan pendakian. Namun, kebersamaan Parinpala terlihat nyata. Dua rekannya, Agung dan Tito, tak henti memberi semangat, mengawal, dan menjaga keceriaan meski Jarwo harus sering beristirahat.

Jarwo (memakai jaket merah) merasa bangga setelah bisa mencapai puncak Hargo Dumilah berfoto bersama Wahyu Swasono yang lebih dulu sampai.

 

Tantangan semakin berat saat suhu dingin menusuk dan kabut turun menjelang magrib. Setiba di Sabana Kecil—lokasi tenda Parinpala—Jarwo memilih menyerah, memutuskan hanya beristirahat di tenda dan tak ikut summit attack ke puncak.

 

Namun keesokan paginya, dukungan Agung dan Rizky kembali membangkitkan semangatnya. Meski berkali-kali hampir menyerah di jalur terjal dan berbatu menuju Hargo Dumilah, akhirnya setelah perjuangan 60 menit yang penuh peluh dan rintihan, Jarwo menapakkan kakinya di puncak tertinggi Gunung Lawu.

 

Di atas awan, rasa lelahnya seketika terhapus. Wajahnya sumringah, penuh syukur, dan tak percaya ia bisa menaklukkan sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil. “Terima kasih kepada kawan-kawan Parinpala yang menemani saya hingga puncak. Ini adalah pengalaman hidup yang tak akan terlupakan,” ungkap Jarwo penuh haru.

 

Sebagai bentuk apresiasi, ia mendapat hadiah sederhana namun bermakna: seiris besar buah semangka, disertai tepuk tangan dan ucapan selamat dari seluruh peserta. Bagi Parinpala, keberhasilan Jarwo adalah keberhasilan bersama—bahwa pendakian bukan sekadar menaklukkan gunung, melainkan juga menguji solidaritas dan semangat untuk tidak meninggalkan satu pun kawan di belakang.

 

“Di gunung, kita belajar bahwa puncak sejati bukanlah ketinggian, melainkan kebersamaan dan keberanian untuk tidak menyerah.”

 

Pos terkait