Buruh PT. Pakerin Nyanggong di Taman Bungkul Surabaya, Ini yang Mereka Tunggu

Buruh PT. Pakerin Nyanggong di Taman Bungkul Surabaya,  Ini yang Mereka Tunggu
Ratusan kendaraan buruh PT. Pakerin Mojokerto, diparkir berjajar rapi didepan Taman Bungkul Surabaya menunggu hasil audensi antar pihak dalam penyelesaian permasalahan internal PT. Pakerin (11/08/2025)

Surabaya, KPonline – Suasana Taman Bungkul, yang biasanya dipadati warga untuk bersantai dan bercengkrama, hari ini (11/08/2025) tampak berbeda. Lebih dari 1000 buruh dari PT Pakerin, yang tergabung dalam PUK SPAI FSPMI dan SP-KAHUTINDO, memadati area taman yang terkenal di Surabaya tersebut.

Para buruh datang dari Kabupaten Mojokerto, lokasi tempat perusahaan PT Pakerin (produsen kertas) berada. Mereka terlihat membawa berbagai atribut serikat pekerja, seperti bendera, banner dan poster tuntutan.

Mereka tidak sedang rekreasi ataupun aksi demontrasi di Taman bungkul. Mereka sedang beristirahat dalam aksi demonstrasi, tetapi sedang menunggu hasil pertemuan.

Aksi demontrasi ini digelar sebagai pengawalan terhadap proses audiensi yang berlangsung antara perwakilan buruh dan manajemen PT Pakerin, yang difasilitasi oleh pihak Polda serta Bank Prima. Dalam audiensi tersebut, para buruh menuntut sejumlah hak yang belum dipenuhi, antara lain pembayaran upah dari bulan Mei hingga Juli, pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), serta upaya untuk mengaktifkan kembali operasional pabrik yang sempat terhenti.

Kordinator lapangan (Korlap) aksi dari PUK SPAI FSPMI PT Pakerin Syaifuddin, membenarkan bahwa aksi ini merupakan bentuk pengawalan terhadap proses mediasi yang sedang berlangsung.

…“Benar adanya, ribuan massa berkumpul di Taman Bungkul untuk menunggu hasil mediasi di Polda. Ini merupakan bentuk pengawalan agar pertemuan tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan aspirasi pekerja,” ungkap Syaifuddin kepada KPOnline.

Kasus perseteruan internal PT. Pakerin sudah berlangsung lama sejak awal Januari hingga berlarut-larut sampai hari ini. Dampaknya ribuan buruh dan masyarakat sekitar perusahaan ikut menjadi korban.

Proses mediasi juga sudah diupayakan oleh pimpinan FSPMI dan Kahutindo dengan meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta Forkompida, OJK dan Bank Indonesia perwakilan Surabaya serta aparat kepolisian.

Buruh berharap para pemilik perusahaan PT. Pakerin bisa menurunkan egonya dan memperhatikan nasib ratusan ribu orang yang terdampak permasalahan tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, massa buruh masih bertahan di Taman Bungkul dalam kondisi yang kondusif, sembari menunggu hasil resmi dari tim lobby.

Kontributor Jawa Timur
Raden Muis