Bekasi, KPonline – Hujan yang mengguyur deras sejak Kamis (27/2/2025) sore tidak menyurutkan para buruh untuk bersolidaritas atas dugaan PHK Ketua & Sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA) yaitu Slamet Bambang Waluyo (ketua) dan Wiwin Zaini Miftah (Sekretaris).
Massa buruh Bekasi yang datang dan memenuhi gerbang PT. Yamaha Music Manufacturing Asia walau dengan menggunakan mantel dalam guyuran hujan tetap setia menunggu kelanjutan kasus PHK sepihak tersebut.
Hingga magrib massa buruh Bekasi masih bertahan dalam guyuran hujan. Eko Budiman selaku ketua Forum MM2100 sempat meminta izin kepada keamanan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia agar buruh diberikan tempat di dalam area Pabrik untuk melaksanakan sholat Magrib.
Eko Budiman dalam orasinya menyuruh seluruh massa buruh untuk mundur ke jalan jika sholat magrib untuk massa aksi tidak diberikan tempat di area Pabrik.
Dari negosiasi dengan pihak keamanan massa aksi akhirnya diberikan tempat sholat walau hanya di bawah kanopi dekat gerbang PT. Yamaha Music Manufacturing Asia dan diberikan air untuk berwudhu.
Secara bergiliran massa aksi melaksanakan kewajiban sholat magrib berjamaah walau dengan terlihat dalam penjagaan keamanan perusahaan tersebut.
Masih dalam rintik hujan terlihat juga seorang buruh perempuan yang bernama Marlinah dari PUK Muramoto turut bertahan dalam genggaman payung yang setia dipegangnya sejak sore.
Marlinah menyebutkan bahwa dia sebisa mungkin tetap bertahan hingga ada hasil dari perundingan yang tengah berlangsung.
“Saya masih mau bertahan, untuk bersolidaritas kepada Ketua Puk Yamaha yang juga sekaligus ketua PC SPEE FSPMI Bekasi yang tengah di PHK sepihak bersama sekjennya,” ucap Marlinah.
Massa buruh yang bertahan terlihat membeli kopi untuk menghangatkan badan yang sudah terlanjur basah. Saat berita ini diturunkan, perundingan masih berlangsung. (Ocha)