Bekasi, KPonline – Buruh kembali menjerit setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, sementara upah mereka belum juga meningkat. Kenaikan harga BBM per 1 Desember 2025 dirasa sangat memberatkan bagi para buruh, yang harus menghadapi biaya hidup yang semakin tinggi.
“Ini sangat tidak adil, kami sudah lama menanti kenaikan upah, tapi malah harga BBM yang naik duluan, Kami tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan hidup kami,” kata seorang buruh pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
Kenaikan harga BBM ini memang sudah diperkirakan, namun para buruh berharap bahwa pemerintah dan perusahaan akan mempertimbangkan kenaikan upah mereka. Namun, hingga saat ini belum ada pengannouan resmi terkait kenaikan upah buruh.
“Buruh sudah lama menanti kenaikan upah, tapi malah harga BBM yang naik duluan. Ini sangat tidak adil,” kata Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Pemerintah diminta untuk segera mengambil tindakan untuk meningkatkan upah buruh dan mengurangi beban hidup masyarakat. Kenaikan harga BBM ini memang tidak hanya berdampak pada buruh, tapi juga pada masyarakat luas yang harus menghadapi biaya hidup yang semakin tinggi.
“Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kenaikan upah buruh dan mengurangi beban hidup masyarakat,” kata Said Iqbal. (Yanto)