Berjuang dengan Keikhlasan di Tengah Badai Industri: Semangat Musnik V Serikat Pekerja FSPMI PT Ts Tech Indonesia

Berjuang dengan Keikhlasan di Tengah Badai Industri: Semangat Musnik V Serikat Pekerja FSPMI PT Ts Tech Indonesia

Purwakarta, KPonline – Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-5 Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Ts Tech Indonesia sukses digelar di Harper Hotel, Purwakarta (19/7/2025). Acara ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan momentum reflektif atas dinamika industri otomotif yang kian penuh tantangan dan ketidakpastian.

Mengangkat tema “Berjuang dengan Keikhlasan, Berpikir dalam Kesulitan”, Musnik kali ini menjadi cermin kejujuran kondisi riil yang dihadapi sektor otomotif. Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) SPAMK FSPMI Kabupaten Purwakarta, Ade Supyani dalam pidato sambutannya mengungkapkan bahwa industri otomotif saat ini tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Bahkan secara umum, banyak sektor industri di Indonesia menghadapi situasi serupa, yaitu lesu dan penuh persaingan.

“Dulu karyawannya masih lebih dari 400 orang. Sekarang tinggal 300, bahkan mungkin kurang. Ini bukti nyata bahwa kondisi kita sedang tidak baik-baik saja,” ucap Ade Supyani.

Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi global membuat persaingan menjadi semakin tajam. Negara-negara lain kini sudah mampu mengimbangi teknologi Jepang, yang sebelumnya menjadi poros utama industri otomotif di Asia. Akibatnya, produsen komponen otomotif seperti PT. Ts Tech Indonesia harus beradaptasi dalam tekanan kompetitif yang tinggi.

Meski begitu, menurutnya, tema Musnik kali ini sangat tepat. “Berjuang dengan keikhlasan” bukan hanya jargon, melainkan nilai yang sejalan dengan semangat FSPMI. “Lagu Mars FSPMI yang kita nyanyikan tadi, bicara soal berjuang dengan keikhlasan. Itu bukan hanya lirik, tapi pegangan hidup kita sebagai buruh yang sadar akan perjuangan,” tegasnya.

Di tengah kondisi sulit, hubungan industrial di PT. Ts Tech Indonesia justru menunjukkan wajah optimisme. Ade pun menyampaikan apresiasi terhadap manajemen PT Ts Tech yang dinilai mampu menjalin hubungan yang baik dan terbuka dengan serikat pekerja.

“Hubungan antara PUK dengan pihak manajemen selama ini termasuk yang sangat baik. Apapun masalahnya selalu bisa dibicarakan, didiskusikan, dan dicari jalan tengahnya. Ini harus menjadi model relasi industrial di sektor otomotif,” ujarnya.

Ia menyebut, keterbukaan dan kepercayaan dua arah antara manajemen dan serikat pekerja adalah modal penting untuk menghadapi krisis bersama. Ia mengajak seluruh karyawan yang tersisa untuk bersatu padu mempertahankan dan membesarkan PT. Ts Tech Indonesia.

“Kita yang masih bertahan di Ts Tech ini adalah orang-orang pilihan. Kalian adalah barisan terakhir yang harus berjuang bersama perusahaan. Jangan sampai tinggal cerita,” seru Ade Supyani.

Seruan itu bukan hanya formalitas. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa semua pihak berada dalam satu perahu yang sama. Bila kapal tenggelam, semua akan terdampak, baik karyawan maupun manajemen. Oleh karena itu, kerja sama dan komunikasi terbuka mutlak diperlukan.

“Kadang memang ada beda pandangan antara serikat dan manajemen, tapi itu hal wajar. Perbedaan bukan untuk bertengkar, tapi untuk mencari solusi bersama. Tujuan kita sama, yaitu membawa kapal ini sampai ke pelabuhan yang lebih besar dan lebih sejahtera,” katanya.

Musnik ke-5 ini juga menjadi ajang reorganisasi pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. Ts Tech Indonesia. Meski hasil akhir menyatakan tidak ada perubahan signifikan dalam struktur kepengurusan, seluruh peserta Musnik berharap kepengurusan yang ada terus memperkuat koordinasi dan loyalitas perjuangan demi kesejahteraan anggota.

Ketua Panitia pelaksana Musnik, sebelumnya telah membuka acara dengan sambutan penuh harapan. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan seni tari dari Sanggar Putra Purnayudha, yang membangkitkan semangat dan kebanggaan peserta akan budaya lokal.

Musnik ini dihadiri oleh perwakilan dari manajemen PT. Ts Tech Indonesia, perangkat pimpinan FSPMI tingkat cabang, serta puluhan anggota aktif PUK yang masih bertahan di tengah tekanan pemangkasan tenaga kerja.

Dan Musnik ini pun bukan sekadar agenda tahunan serikat pekerja. Di tengah krisis, ia menjadi ruang kontemplasi dan penguatan komitmen kolektif. Di PT. Ts Tech Indonesia, Musnik ke-5 adalah bukti bahwa keikhlasan dan kerja sama masih menjadi bahan bakar utama dalam mengarungi tantangan industri masa kini.

Foto by Fajar Setiady