Surabaya, KPonline – Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, menggelar aksi simbolis yang mencolok di depan kantor Gubernur Jawa Timur hari ini. Dalam aksi tersebut, mereka membakar replika keranda mayat dan kepala tikus sebagai bentuk protes dan simbol perlawanan.
Aksi pembakaran keranda mayat ini, menurut perwakilan buruh KSPI, bertujuan untuk “membangunkan orang di kalangan pemerintah agar kembali waras dalam bertugas melayani masyarakat.” Ini adalah seruan keras agar para pemangku kebijakan lebih peka dan responsif terhadap aspirasi rakyat, khususnya kaum buruh.
Tidak hanya keranda mayat, replika kepala tikus juga turut dibakar, menambah kuat pesan yang ingin disampaikan. Simbol kepala tikus seringkali diartikan sebagai representasi korupsi atau praktik-praktik tidak bermoral yang merugikan masyarakat.Ribuan massa buruh menjadi saksi bisu aksi simbolis yang berlangsung khidmat ini.
Diiringi musik “Internasionale” – lagu perjuangan kaum buruh internasional – serta lagu “pasukan rakyat merdeka,” suasana aksi terasa penuh semangat dan determinasi. Aksi ini menunjukkan soliditas dan kekuatan buruh FSPMI dalam menyuarakan tuntutan mereka.
Melalui aksi ini, buruh FSPMI Jawa Timur berharap pemerintah provinsi dapat segera mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang ada dan kembali fokus pada pelayanan publik yang adil dan berpihak pada rakyat. Pesan yang disampaikan sangat jelas: sudah saatnya pemerintah “kembali waras” dan menjalankan amanahnya dengan penuh tanggung jawab.
(Bobby/Surabaya)



