Bekasi, KPonline – Haul adalah tradisi peringatan hari kematian seseorang, Mendoakan ahli kubur agar amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah SWT. Seperti halnya yang dilakukan oleh relawan Buruh Go Politik (BGP) Perumahan Mega Regency yang di ketuai Supriyadi Er-Te.
Dalam mengenang keteladanan semasa hidupnya dari tokoh pergerakan buruh. BGP Mercy menyelenggarakan haul ke-3 (tiga) tahun meninggalnya almarhum Baris Silitonga bin Surung Silitonga.
Haul yang ke-3 diselenggarakan di rumah almarhum, Perumahan Mega Regency Blok L5 No.14 RT 23 RW 10, Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Minggu malam, 22 Desember 2024. Acara dibuka oleh ustadz Marsono tepat pada pukul 20.20 WIB.
Turut menghadiri Supriyadi atau yang akrab dipanggil Piyong Pangkornas Garda Metal, beberapa tokoh masyarakat di Perumahan Mega Regency, ketua Tim pemenangan relawan 08, Pandji Budi Santosa, S.H., Surohman DPRD Kabupaten Bekasi dapil 1 dari Partai Buruh, serta beberapa ketua RT dan DKM dan jajaran, jemaah, simpatisan, warga, dan relawan yang turut hadir dalam acara haul malam ini.
Tausiah agama diisi oleh ustadz Yayat dari DKM Ar – Rahman Masjid Blok L. Dalam sambutan M. Yunus selaku ketua RT 23 sangat berterimakasih kepada warga yang penuh semangat, ikhlas turut membantu persiapan dari pemasangan tenda, memasak, membersihkan tempat acara haul sehingga, dapat diselenggarakan pada malam ini.
Surohman dalam sambutannya menyampaikan, dalam mengenang Almarhum Baris Silitonga adalah sebagai, sahabat, tokoh pergerakan buruh, sekaligus sebagai guru.
“Kebaikan-kebaikan almarhum dalam pergerakan organisasi maupun dalam pergerakan buruh go politik. Termasuk saat ikut dalam kontestasi di amanahkan oleh exco partai buruh dan organisasi di tunjuk untuk memakai nomor sakral, yaitu nomor 8 yang dipakai almarhum Baris Silitonga. Paska mendapatkan nomor 8 bersama relawan dan tim pemenangan, bersama-sama mengadakan ziaroh dan doa ke makam almarhum. Apa yang sudah diamanahkan, akan saya jaga kebaikan-kebaikan almarhum termasuk kata-kata almarhum, hidup hanya sekali dalam hidup harus berarti,” ujar Surohman.
“Ini berbanding lurus apa yang disampaikan oleh exco, organisasi, maupun presiden Partai Buruh dengan agenda perjuangan dan akan saya pegang amanah, sekaligus meneruskan perjuangan almarhum, tentunya sekuat semampu saya di parlemen,” tambah Surohman.
Senada dengan Surohman, dalam mengenang kebaikan almarhum. Supriyadi Piyong selaku Pangkornas Garda Metal Nasional, mengatakan akan melanjutkan cita-cita perjuangan almarhum dan sebenarnya Ia telah diingatkan sebelum kepergian almarhum Baris Silitonga.
“Tiga tahun sudah, kepergian almarhum, waktu itu saat mengadakan latsar Garda Metal di Batam. Kira-kira Jam 22.00 WIB, almarhum menelpon mengatakan agar Ia tidak usah berangkat mengikuti pelatihan dasar Garda Metal di Batam. Akhirnya, sesampainya di kepulauan Riau Batam, Ia mendapatkan kabar bahwa almarhum Baris Silitonga telah tiada,” ujar Supriyadi. (Yachubus)