Abdul Jamil: Sang Penggugah Semangat yang Mengharumkan Nama Kembangbilo Lewat Sepak Bola

Abdul Jamil: Sang Penggugah Semangat yang Mengharumkan Nama Kembangbilo Lewat Sepak Bola

Tuban, KPonline – Di balik harum nama Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, dalam dunia sepak bola lokal, terdapat sosok yang jejak pengabdian dan ketulusannya masih melekat kuat di hati warga: Abdul Jamil. Purnawirawan asal Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ini bukan sekadar mantan prajurit penjaga kedaulatan negara, melainkan simbol kedisiplinan, ketegasan, dan kecintaan mendalam terhadap pembinaan generasi muda.

Sejak menetap di Desa Kembangbilo setelah menikahi perempuan asal desa tersebut, Abdul Jamil tidak hanya menjadi bagian dari masyarakat, tetapi juga hadir membawa perubahan. Lapangan sepak bola menjadi ruang pengabdian barunya, tempat ia menyalakan kembali semangat juang para pemuda desa.

Bacaan Lainnya

Dari tangan dinginnya, tim sepak bola PERSEKA Kembangbilo pernah menikmati masa kejayaan yang hingga kini dikenang sebagai periode emas kebangkitan sepak bola desa pada awal 2018. Di bawah kepemimpinannya, PERSEKA bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental.

Disiplin tinggi, aturan tegas, serta latihan tanpa kompromi menjadi ciri khas pembinaan Abdul Jamil. Banyak mantan pemain menyimpan kenangan serupa tentang kerasnya latihan yang harus dijalani. Namun justru dari sanalah karakter dan mental juara terbentuk.

“Beliau keras, tapi itulah kekuatan PERSEKA saat itu. Kami dibuat sadar bahwa membela desa berarti memberikan kemampuan terbaik,” kenang salah satu mantan pemain.

Bagi Abdul Jamil, kemenangan bukan semata hasil bakat alami, melainkan buah dari kerja keras, kebiasaan baik, serta rasa hormat terhadap lambang desa yang dibela. Ketegasan yang ia terapkan selalu dibingkai dengan kepedulian, sehingga menumbuhkan rasa bangga terhadap Desa Kembangbilo dalam diri setiap pemain.

Kini, di masa purnawirawan, sosok Abdul Jamil tetap menjadi figur inspiratif. Warga kerap melihatnya bersepeda santai bersama sang istri atau nongkrong di warung-warung kopi.

Namun di balik keseharian sederhana itu, tersimpan riwayat panjang dedikasi yang pernah mengangkat nama Kembangbilo di pentas sepak bola lokal. Ia adalah bukti bahwa kepahlawanan tidak selalu lahir di panggung besar. Terkadang, ia berakar dari lapangan kecil dan tekad sederhana untuk membuat desa lebih dihormati.

Bagi masyarakat Desa Kembangbilo, Abdul Jamil bukan sekedar pembina sepak bola. Ia adalah pengajar nilai, pembentuk karakter generasi, sekaligus penjaga martabat desa. Semangat yang ia tinggalkan akan terus mengalir dalam setiap langkah PERSEKA Kembangbilo, menjadi catatan sejarah berharga bahwa olahraga mampu menjadi jalan untuk mengharumkan nama desa.
(Imam Mujaidin – Kontributor Tuban)

Pos terkait