Abdul Bais Resmi Daftar Calon Pimpinan FSPMI 2026

Abdul Bais Resmi Daftar Calon Pimpinan FSPMI 2026

Jakarta, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) tengah bersiap menyongsong agenda besar organisasi, yaitu Musyawarah Nasional (Munas) dan Kongres yang akan digelar pada tahun 2026 mendatang. Ajang demokrasi buruh tersebut menjadi momentum penting dalam menentukan arah perjuangan organisasi serta memilih pimpinan baru yang akan menakhodai FSPMI ke depan.

Salah satu tokoh yang menyatakan kesiapannya maju dalam kontestasi kepemimpinan FSPMI adalah H. Abdul Bais, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (PP SPEE) FSPMI. Pada Kamis, 28 Agustus 2025, Bais secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan baru FSPMI.

Saat dikonfirmasi oleh Media Perdjoeangan. Keputusan itu, menurut Sekretaris Umum PP SPEE FSPMI, Slamet Riyadi, didasari oleh tiga hal mendasar:

1. Hak konstitusi organisasi sebagai anggota FSPMI.

2. Rekomendasi Rakernas SPEE FSPMI.

3. Kinerja SPEE FSPMI di bawah kepemimpinannya selama ini.

“Ini bukan sekadar soal jabatan, melainkan kelanjutan tanggung jawab terhadap organisasi. Kader-kader terbaik FSPMI harus berani mengambil estafet kepemimpinan demi memastikan perjuangan buruh tetap berjalan dan semakin kokoh,” ujar Slamet.

Slamet Riyadi pun menekankan bahwa pemilihan pimpinan FSPMI bukanlah pertarungan untuk saling menjatuhkan, melainkan ajang berkompetisi secara demokratis, saling merangkul, dan berbagi peran.

“Kita semua adalah saudara tak sedarah. Saudara dalam perjuangan kaum buruh. Kepemimpinan di FSPMI harus dipandang sebagai estafet perjuangan, bukan perebutan kursi jabatan,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa dalam sejarahnya, FSPMI selalu melahirkan pemimpin dari rahim perjuangan kolektif, bukan dari ambisi pribadi semata. Karena itu, ia berharap momentum Munas dan Kongres mendatang menjadi sarana untuk memperkuat organisasi, bukan memecah belah persaudaraan.

Dengan pendaftaran H. Abdul Bais sebagai calon pimpinan, Slamet Riyadi pun berharap estafet kepemimpinan FSPMI berjalan dengan baik. Ia mengajak seluruh kader terbaik FSPMI untuk saling menguatkan dan bahu-membahu menjaga soliditas organisasi.

“Ke depan, FSPMI akan menghadapi tantangan besar dalam memperjuangkan hak-hak buruh di tengah derasnya arus investasi, globalisasi, dan kebijakan ketenagakerjaan. Karena itu, kader terbaik harus hadir dan berani mengambil peran,” tambahnya.

Munas dan Kongres FSPMI 2026 diyakini akan menjadi titik penting dalam perjalanan salah satu organisasi buruh terbesar di Indonesia ini. Semua mata kader kini tertuju pada proses demokrasi yang diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang mampu membawa FSPMI semakin solid, progresif, dan tetap konsisten memperjuangkan kesejahteraan kelas pekerja.