Jakarta, KPonline – Sehubungan dengan semakin banyaknya kasus yang menimpa ojek online serta adanya permasalahan yang timbul saat menjalankan tugas melayani order aplikasi online penumpang, pengemudi ojek online akan menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian Perhubungan dan Istana Negara.
Aksi ini dilakukan untuk memprotes pemberlakuan tarif dasar yang merugikan pengemudi.
Tidak hanya itu, dalam aksinya nanti, pengemudi ojek online juga akan memprotes sistem aplikasi online yang merugikan pengemudi, pemutusan hubungan/suspend yang semena-mena, serta tidak adanya jaminan perlindungan asuransi bagi pengemudi.
Dengan adanya aksi ini, diharapkan PT Gojek Indonesia, PT Grab Indonesia, PT Uber Indonesia Technologies bisa berlaku lebih adil terhadap pengemudi ojek online.
Aksi ini dilakukan para pengemudi ojek online yang bergabung dalam Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPDT FSPMI) pada hari Senin, 15 Mei 2017 dengan titik kumpul di Patung Kuda, Jl. Medan Merdeka Barat – Jakarta Pusat mulai pukul 09.00 WIB -Selesai.
SPDT FSPMI menyerukan kaum buruh dimanapun berada untuk bersolidaritas terhadap perjuangan pengemudi ojek online. Solidaritas semacam ini penting, agar para pengemudi gojek online berhasil memenangkan tuntutannya.
