Rakercab SPAI FSPMI Tangerang: “Kita Tidak Harus Berfikir Sama…”

Bogor, KPonline – Sekitar 60 orang peserta dari seluruh perwakilan PUK SPAI FSPMI se-Tangerang Raya mengikuti Rapat Kerja Cabang IV Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI FSPMI).

Acara yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAI FSPMI) Tangerang ini juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan. Antara lain Ketua Umum PP SPAI FSPMI, DPW FSPMI Banten, KC FSPMI Tangerang, Perwakilan PC SPA se-Tangerang, perwakilan Garda Metal Tangerang, Pengurus PC SPAI FSPMI Semarang dan Cilacap.

Rakercab ini diselenggarakan selama dua hari, dari tanggal 12 – 13 Agustus 2017, bertempat di Wisma Perhubungan, Cisarua Puncak Bogor. Mengambil tema ” Kita Tidak Harus Berfikir Sama, Tapi Mari Kita Sama – Sama Berfikir “.

Peserta Rakercab IV SPAI FSPMI Tangerang serius mengikuti pelaksanaan Rakercab.

Turut hadir sebagai tamu kehormatan, Ketua Umum PP SPAI FSPMI Obon Tabroni, yang memberikan sambutan terkait pandangannya, tentang seorang Pemimpin dan bagai mana Pemimpin menjalankan kepemimpinan nya.

Selanjutnya, Obon Tabroni diminta untuk membuka acara Rakercab IV SPAI FSPMI.

DPW FSPMI Banten, Tukimin dalam sambutannya berkesempatan memberikan pandangan terkait pergerakan, pengembangan anggota SPAI FSPMI khususnya di Tangerang Raya.

Menurutnya, “Sekarang SPAI FSPMI khususnya di Tangerang, bukan sekedar pelengkap. Tetapi sudah menjadi hal yang utama, dan sudah banyak kontribusinya, dalam perjuangan buruh FSPMI”.

Senada dengan pandangan DPW FSPMI Banten, Ketua Konsulat Cabang FSPMI Tangerang, Ahmad Jumali menambahkan dalam sambutannya, seraya mengucapkan terimakasih atas kontribusi dan ketaatan seluruh anggota SPAI FSPMI di Tangerang Raya, terutama dalam mengawal setiap perjuangan organisasi FSPMI, dan perjuangan buruh.

Sebelum acara di tutup dengan pembacaan do’a, Bambang Santoso memberikan pandangannya tentang perjuangan upah untuk tahun 2018, mendatang.

Dalam keterangan singkatnya, Bambang Santoso memberikan gambaran tentang betapa akan sulitnya perjuangan SPAI, apalagi SPAI termasuk lintas sektor, dimana persoalan pelangga
ran akan upah sangat rentan terjadi. Ditambah lagi pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah tentang pengupahan dan ketenagakerjaan yang dianggap sangat merugikan bagi kaum buruh.

“Hal inilah yang dianggap akan terasa semakin sulitnya perjuangan buruh, termasuk SPAI,” pungkasnya.

RD Rizal N

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *