Mendukung Anies – Sandi

Jakarta, KPonline – Dukungan yang diberikan Koalisi Buruh Jakarta terhadap pasangan Anies – Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta sudah sangat tepat. Hal ini merupakan langkah konkret untuk mewujudkan Jakarta Baru dengan pemimpin baru.

Dukungan terhadap Anies-Sandi juga bukan tanpa alasan. Apalagi sekedar ambisi, asal bukan Ahok.

Bacaan Lainnya

Di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, keresahan kaum buruh sudah mencapai puncak. Ini terlihat, misalnya, ketika buruh memberikan tiga julukan kepada Ahok: Bapak Upah Murah, Bapak Tukang Gusur Rakyat Kecil, hingga Penista Agama.

Baca juga: Sama Seperti Buruh, Anies Baswedan Juga Tolak Reklamasi

Di tahun-tahun kemarin, saya mencatat, buruh beberapa kali melakukan demonstrasi ke Balaikota. Mereka upah murah, penggusuran, dan reklamasi. Tetapi dasar Ahok. Setiap kali didemo, setiap kali itu pula tambah menjadi-jadi. Penggusuran tetap jalan. Reklamasi dilanjutkan.

Satu ketika, untuk menghadapi pendemo, Ahok mengatakan agar water cannon diisi bensin dan disemprotkan ke pendemo.

“Ya kalau rusuh disemprot bensin kira-kira dia teriak-teriak bertobat nggak? Kalau orang bertobat itu, orang-orang bayaran ya, bukan ideologi,” kata Ahok, seperti dilansir merdeka.com.

Baca juga: Dukungan Buruh Kepada Anies – Sandi Berbasis Kontrak Politik

Sebagai pemimpin, Ahok tidak peka terhadap aspirasi. Makanya, didemo berkali-kali, Ahok justru mengeras. Apalagi solusinya jika bukan memastikan Jakarta memiliki pemimpin baru yang lebih peduli?

Satu hal yang penting untuk dicatat, perlawanan rakyat terhadap penggusuran dan reklamasi mendapatkan legalisasi, ketika kemudian PTUN menyatakan reklamasi harus dihentikan. Belajar dari kasus pabrik Semen yang saat ini dilawan petani Kendeng, dimana pembangunannya tetap dilanjutkan meskipun sudah ada putusan MA, maka tidak ada alasan selain mengganti Gubernur yang memiliki komitmen untuk tidak lagi melanjutkan proses reklamasi. Dan komitment itu ada pada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Baca juga: Koalisi Buruh Jakarta Dukung Anies – Sandi

Tidak berlebihan jika saya mengatakan, dukungan Koalisi Buruh Jakarta terhadap Anies-Sandi adalah dukungan yang idiologis. Dukungan yang lahir dengan melihat realitas berbagai kebijakan dan perilaku petahana selama memimpin Ibukota.

Tentu saja, dukungan yang diberikan buruh bukan seperti layaknya membeli kucing dalam karung. Buruh memiliki pegangan berupa kontrak politik, yang disebutnya Sepultura.

Dengan sepultura, isu-isu buruh mendapatkan tempat, sekecil apapun ruang yang tersedia. Setidaknya ada ruang untuk mendiskusikan tentang upah, jaminan sosial, perumahan, transportasi, penegakan hukum, hingga pendidikan dalam konteks Pilkada. Melalui Sepultura, buruh memaksa Pilkada DKI Jakarta untuk tidak abstain membicarakan kepentingan mereka.

Baca juga: Siap Memenangkan Anies – Sandi di Putaran Kedua

Apakah ada jaminan Anies-Sandi tidak mengingkari Sepultura? Bahwa Anies-Sandi bukan malaikat, itu benar adanya. Tetapi jangan dilupakan, jauh lebih berbahaya jika dukungan diberikan tanpa komitmen apapun.

Saya sadar, ini memang bukan yang ideal. Tetapi yang terbaik diantara dua pilihan.

Jika kemudian ada yang mengatakan buruh terjebak ketika memberikan dukungan kepada Anies-Sandi, itu pemikiran yang tidak tepat. Bahkan ketika buruh tidak memberikan dukungan, Gubernur DKI Jakarta hasil Pilkada 2017 ini akan terpilih. Pada saat itu, perjuangan dan gagasan kesejahteraan akan tetap diperjuangkan. Dengan menentukan pilihan, setidaknya buruh sudah maju satu langkah. Ikut mewarnai demokrasi dan menjadi penentu bagi terciptanya perubahan.

==========
Baca juga artikel pilihan terkait Pilkada DKI Jakarta yang diterbitkan KPOnline.

Pos terkait