FSPMI Bogor Selenggarakan Training Public Speaking

Bogor, KPonline – Salah satu langkah KC FSPMI Bogor dalam mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan adalah dengan menyelenggarakan training maupun seminar tentang perburuhan, setiap bulan.

Kegiatan seperti ini merupakan perwujudan nyata dari hasil Rapat Kerja Cabang (Rakercab) tahun lalu, yang bertujuan untuk menumbuhkan generasi penerus. FSPMI menyadari, roda organisasi berputar apabila berhasil menciptakan kader-kader yang cerdas. Cerdas bukan hanya dalam sekedar retorika, akan tetapi juga militan.

Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, pada hari Sabtu 20 Mei 2017 diadakan Training Public Speaking bertempat di gedung KC FSPMI Bogor.

Suasana training public speaking yabg diselenggarakan FSPMI Bogor.

Training ini diikuti 38 orang peserta, yang merupakan perwakilan dari PUK yang tergabung di FSPMI Bogor. Training ini mendapat support penuh dari KC FSPMI Bogor.

Agenda yang diprakasai Pimpinan Cabang SPAMK FSPMI Bogor ini selain diisi oleh trainer Bidang Pendidikan, Bambang Suwarsono, juga melibatkan mentor yang sudah handal, dari PC SPAMK Bekasi, Khairul Bakri.

Sebagai penyemangat kepada peserta, diawal acara, perwakilan dari KC FSPMI Bogor, Awaludin, mengatakan, “Kawan-kawan harus fokus dalam mengikuti rraining ini. Karena kedepannya kawan-kawanlah yang akan jadi motor pergerakan buruh, khususnya di Bogor.”

Salah satu tujuan training ini agar dikemudian hari akan ada orator-orator ulung dalam menyampaikan aspirasi ataupun tuntutan kaum buruh.

Foto bersama dengan trainer dan seluruh peserta.

Training ini berjalan cukup dinamis dan efisien. Selain di ajarkan cara penyusunan kata-kata, teknik berbicara di depan umum. Disini semua peserta bukan hanya sebagai pendengar setia, tetapi juga dituntut aktif disetiap materi.

Terbukti setelah semua materi di sampaikan, semua peserta langsung diminta mempraktekan hasil dari materi yang sudah di ajarkan. Satu persatu semua peserta maju bergantian, untuk bisa berinteraksi langsung dengan orang banyak, seperti orasi, konsolidasi, dan hal lain dalam menyampaikan pendapat.

Salah satunya adalah orasi terkait PP 78 tahun 2015 yang bertentangan dengan UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Setelah praktek selesai, Khairul Bakhri melakukan evaluasi dari semua yang sudah di praktekan.

Sangat penting bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat di depan umum, harus bisa menguasai hal-hal yang akan disampaikan. Maka dari itu membaca sangatlah penting. Bagi mereka yang akan menyampaikan pendapat, agar tidak melenceng dari isu atau pesan yang hendak disampaikan.

Semoga kegiatan yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ini bisa dijadikan ajang untuk memupuk rasa percaya diri anggota dalam berjuang meraih kesejahteraan kaum buruh terutama dikawasan Bogor.