Fadli Zon: Mahasiswa kalah militan dari buruh

fadli
JAKARTA, KPOnline
– Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon mengharapkan mahasiswa tidak kalah militan dalam gerakan kritis terhadap jalannya pemerintahan dengan elemen gerakan buruh. Bahkan dia juga menyindir, mahasiswa tidak lebih baik terorganisir dibandingkan buruh.

“Kalau saya lihat di kalangan buruh itu lumayan, buruh itu terorganisir dengan rapi, tuntutan-tuntutan mereka juga fokus, dan bahkan militan, kali ini saya melihat mahasiswa jauh kalah militan dari buruh. Benar, kalau ini saya bukan provokasi tapi memang benar,” ujar Fadli saat Mukernas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) 2016, di Gedung Asrama Haji Bekasi, Jumat, (19/2) seperti di kutip dari dpr.go.id

Bacaan Lainnya

Meskipun begitu Fadli yang pernah menjadi Senat Mahasiswa UI, sebagai koordinator advokasi dan demonstrasi mahasiswa UI tentang masalah internasional dan domestik (1992 – 1994) mengakui pentingnya peran mahasiswa sebagai gerakan ekstra parlementer. Di samping itu organisasi mahasiswa dinilainya mampu mencetak mental kepemimpinan.

Mantan aktivis zaman pergerakan 98 ini mengatakan mahasiswa kalah terorganisir dan kalah militan dari buruh karena, menurut Fadli tuntutan buruh lebih spesifik, lebih menyangkut pada hajat hidup kelompoknya. Permintaan pada upah layak, hal ini yang membuat gerakan buruh lebih militan dan terorganisir, dan usia status buruh juga lebih panjang.

Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini juga mengungkapkan, masyarakat banyak berharap kepada mahasiswa agar lebih terdengar lagi suaranya, jangan diam apa lagi terkooptasi. “Amat disayangkan kalau ini menjadi legacy (warisan) yang tidak bagus pada generasi yang sekarang, harus terpelihara daya kritisnya,” harap Fadli.

Anggota Dewan dari Dapil Jawa Barat V ini juga menandaskan kepada mahasiswa agar melatih kemampuan dan daya kritis terhadap pemerintah dan DPR. Karena menurut Fadli yang menjadi mahasiswa saat ini, di masa yang akan datang tentu melanjutkan sistem kenegaraan.

“Hampir semua tokoh mengalami masa-masa itu, para pendiri bangsa juga gitu. Kami berharap pada organisasi-organisasi mahasiswa tetap menjadi elemen yang mencerahkan, mencerdaskan dan juga mempunyai kemampuan dalam mengkritik sebagai bagian yang penting untuk menyehatkan kehidupan bangsa,” tandasnya

Pos terkait