Gresik, KPonline – Ketika buruh secara serentak bergerak, banyak pihak kebakaran jenggot. Berbagai opini disebar lewat berbagai media. Asal tuduh. Sebagian besar mengarah pada fitnah.
Pemerintah pun buru-buru melakukan klarifikasi terkait tuntutan tuntutan buruh Indonesia.
Orang-orang yang nyinyir dengan perjuangan buruh, ikut-ikutan memberi opini. Karena tidak paham substansi, juga tidak tahu gerakan buruh, bodohnya justru kelihatan. Entah karena mereka juga golongan yang terbiasa menginjak golongan yang termarjinalkan, atau mereka orang yang nyaman dengan rezim sekarang.
Seperti semalam, akun corong Denny Siregar dengan sengaja menyebut Garda Metal FSPMI sebagai pasukan nasi bungkus. Sontak teman-teman Garda Metal se-Indonesia berencana melakukan sesuatu. Mereka akan cari dimana Denny berada dan bermaksud meminta klarifikasi secara langsung. Hanya pecundang yang berani di belakang.
Di Gresik, ada akun yang kembali menghujat gerakan buruh. Teman-teman langsung mencari tahu siapa dia. Diketahui dia bekerja di perusahaan udang beku KIG dari FB-nya. Teman-temen pun berinisiatif meminta klarifikasi secara langsung. Supaya jelas duduk persoalan.
Beberapa waktu lalu, seorang pengusaha warung mie juga sempat menghujat gerakan buruh.
Saya katakan, kalau anda tidak mengklarifikasi, saya akan membikin warung mie seperti anda di dekat dia jualan, dan 3500 anggota dan keluarganya akan mempunyai pilihan. Makan di warung mie yang mendukung pergerakan buruh atau makan di warung mie yang pemiliknya menghujat buruh ?
Sebab kami merasa rugi membelanjakan uang kami ke pihak-pihak yang menghujat kami. Apalagi, Forum Ekonomi Buruh di Gresik, saat ini sedang giat-giatnya memenuhi kebutuhan buruh sendiri.
Kami sekarang hanya berbelanja di swalayan milik buruh, bukan yang lain. Apakah perlu kita bikin juga warung mie? Saya yakin dari 3500 anggota dan keluarganya pasti ada yang bisa bikin mie enak.
Langsung yang bersangkutan meminta maaf dan menghapus postingannya.
Hal ini, secara tidak langsung menunjukkan bahwa buruh adalah salah satu kekuatan yang diperhitungkan.
Kita lihat contoh kota bekasi. FSPMI yang bukan partai politik bisa mencalonkan bakal calon Bupati dan Wakilnya lewat jalur independen. Pergerakan buruh Bekasi memang patut diacungi jempol. Modal mereka hanya kebersamaan dan kerja keras.
Karena itu kawan-kawan buruh. Berbanggalah. Kalian ternyata sangat diperhitungkan di negeri ini. (*)
Kotributor: Anang Subakti
