Belajar dari Hipwee

Jakarta, KPonline – Dari awal berdiri, Koran Perdjoeangan diharapkan bisa menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat dalam mencari informasi terkait isu perburuhan. Disamping sebagai corong kaum buruh untuk menyuarakan kepentingannya.

Semester kedua tahun 2017, dalam rapat rutin Media Perdjoeangan yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 7 Juli 2017, kembali dibahas strategi untuk memperkuat keberadaan Koran Perdjoeangan.

Bacaan Lainnya

Banyak usulan yang disampaikan. Salah satunya adalah membahas strategi agar tulisan di Koran Perdjoeangan bisa semakin banyak dibaca orang. Salah satu usulan yang disampaikan, adalah menambah beberapa rubrik yang dibutuhkan pembaca. Termasuk lebih banyak menyoroti masalah politik dan ekonomi dari sisi kaum pekerja.

Sementara itu, mengenai tulisan diusulkan agar tidak semua artikel di Koran Perdjoeangan berbentuk hard news. Model tulisan ala blogger — bertutur — juga menarik untuk digunakan.

Karena itu dibutuhkan model tulisan yang sesuai. Kemudian dilakukanlah pencarian. Dari pengamatan di beberapa media online, ditemukan model tulisan-tulisan yang diproduksi Hipwee salah satu jenis tulisan yang palig banyak berpotensi viral di media sosial. Banyak tulisan di Hipwee, yang shares hingga ratusan ribu kali. Dan kebetulan, tema-tema dari tulisan tersebut berkaitan dengan tenaga kerja dan semangat pantang menyerah. Tema yang juga diangkat oleh Koran Perdjoeangan.

Hingga bulan Juli 2017, tulisan terpopuler tersebut antara lain: Pendidikan Tinggi Tak Menjamin Kesuksesan, Tekad dan Kerja Keras adalah Kunci Penting Meniti Karir Masa Depan by PINKA WIMA; Kerja Secukupnya! Karena Uang Tidak Akan Bisa Mengganti Waktu Bersama Keluarga dan Orang-Orang Tercinta yang Sudah Dikorbankan by FATKHUR ROZI; Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! by NABILA INAYA; dan Untukmu yang Sedang Diremehkan. Tenang. Kesuksesan Menanti di Ujung Jalan. by FATKHUR ROZI

Hal ini membuktikan, isu perburuhan juga menjadi daya tarik. Tantangannya, memang, bagaimana isu itu dikemas. Keterampilan para penulis di Koran Perdjoeangan diuji.

Berdiri sejak bulan April 2014, Hipwee merupakan media online berkonsep “social news site” yang menyajikan konten dengan potensi viral tinggi di media sosial. Hipwee memiliki ciri khas tersendiri dimana hampir kebanyakan tulisan-tulisannya berupa artikel dengan tema populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak muda urban dan menggunakan jenis esai berformat “listing” yang bertaburan foto.

Tentu saja, Koran Perdjoeangan akan mempertahankan ciri khasnya selama ini sebagai Suara Kaum Buruh — tidak akan menjadi Hipwee. Hanya saja, akan lebih banyak menampilkan tulisan bertema perburuhan sebagaimana Hipwee mengemasnya. Tentu tidak semua demikian. Kuota tulisan serius, sebagaimana yang biasa kita temui seperti saat ini akan tetap dipertahankan.

Jangan lewatkan tulisan terpopuler Hipwee yang menarik ini:

Belajar dari Hipwee

Hipwee Terpopuler (1): Pendidikan Tinggi Tak Menjamin Kesuksesan, Tekad dan Kerja Keras adalah Kunci Penting Meniti Karir Masa Depan

Hipwee Terpopuler (2): Kerja Secukupnya! Karena Uang Tidak Akan Bisa Mengganti Waktu Bersama Keluarga dan Orang-Orang Tercinta yang Sudah Dikorbankan

Hipwee Terpopuler (3): Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan!

Hipwee Terpopuler (4): Untukmu yang Sedang Diremehkan. Tenang. Kesuksesan Menanti di Ujung Jalan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar