Bekerja Sambil Kuliah, Mengapa Tidak?

Badarudin, ST, MT, Dosen Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan yang juga Aktivis Buruh
Badarudin, ST, MT, Dosen Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan yang juga Aktivis Buruh

Batam, KPonline – Sebagian besar buruh atau pekerja yang ada di Batam adalah lulusan SMU atau sederajat. Mereka merantau dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari Aceh, Jawa, Sulawesi, Maluku bahkan Papua. Mereka berdatangan demi satu impian untuk merubah kehidupan, atau setidaknya mengurangi beban orangtua. Tidak jarang, setelah mendapatkan pekerjaan juga melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bekerja sambil kuliah.

Keputusan bekerja sambil kuliah, salah satunya dilakukan Nurhayati. Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Batam ini mengaku mulai kuliah semenjak tahun pertama dia bekerja. Nur, demikian ia biasa di panggil mengaku terkadang merasa lelah dan sulit mengatur waktu antara kerja dan kuliah. Apalagi pekerjaan yang digelutinya bersifat terikat. Namun begitu, pengalaman yang didapatkan saat bekerja sangat bermanfaat untuk mendukung perkuliahan itu sendiri.

Hal senada juga di ungkapkan oleh Yatini. Ibu tiga anak ini juga masih punya semangat untuk terus belajar. Meskipun, terkadang merasa staminanya terkuras setelah bekerja yang mendatangkan rasa malas ketika dihadapkan dengan setumpuk tugas. Untungnya suaminya memberi dukungan penuh untuk cita-citanya tersebut.

Sementara Diah Purwanti, buruh asal Purwodadi Jawa Tengah yang sudah lima tahun merantau ke Batam, mengungkapkan bahwa motivasinya bekerja sambil kuliah adalah untuk membahagiakan orang tuanya. Buruh wanita yang sedang menyelesaikan skripsinya ini menerangkan bahwa jika niat awalnya adalah ingin kuliah maka pasti ada waktu luang. Capek sudah tentu ia rasakan. Masalah lain yang menurutnya sering dialami adalah masih banyak perusahaan di Batam yang tidak memberikan ijin atau dispensasi bagi buruh untuk ikut ujian. Jalan keluarnya, menurut Diah adalah minta tolong kepada rekan kerjanya untuk saling ganti shift.

Diah mengatakan stres dan rasa lelah memang menjadi resiko yang mesti di rasakan oleh mahasiswi seperti dirinya. Tapi ia percaya hasil akhir yang di dapatkan akan lebih indah dari semua penat yang saat ini ia alami.

Kerja sambil kuliah pasti bisa di lakukan asalkan kita punya niat dan usaha untuk selalu hidup disiplin.

Di Batam sendiri saat ini sudah ada lembaga pendidikan yang menyediakan  sistem perkuliahan yang dapat mendukung bagi mahasiswanya yang ingin kuliah sambil bekerja, yakni dengan menyediakan kelas-kelas khusus disesuaikan dengan jam kerja. Kelas-kelas khusus tersebut adalah kelas malam atau karyawan yang diperuntukkan bagi mereka yang bekerja pagi, kelas pagi bagi yang bekerja pada shift malam dan juga kelas weekend yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan dengan lima hari kerja.

Menurut salah satu dosen Universitas Riau Kepulauan, Badarudin, ST, MT, kuliah sambil bekerja banyak memberi dampak positif bagi mahasiswa. Mahasiswa yang bekerja sambil kuliah biasanya mempunyai kematangan dalam dirinya. Mereka cenderung lebih dewasa dan biasa menyelesaikan dan memecahkan persoalan. Bahkan, biasa membuat solusi-solusi dalam masalah yang ditemukan di dunia pekerjaan. Ia menambahkan mengatakan dunia pendidikan dalam hal ini juga berperan meningkatkan kualitas mahasiswa yang siap pakai.

Badarudin yang juga aktif di organisasi FSPMI Batam sebagai ketua bidang organisasi ini menambahkan bahwa hampir sembilan puluh persen lebih mahasiswanya adalah pekerja atau PNS, mengenai status mahasiswanya tersebut, Ketua PUK FSPMI PT. Infineon ini mengatakan  bahwa mahasiswanya akan lebih gampang memahami mata kuliah karena sebagai praktisi. Mereka tinggal mensinkronkan antara pengalaman dengan teori.

Lepas dari itu, ada kebanggaan karena bisa membiayai kuliah dengan hasil keringat sendiri. Menurutnya buruh atau pekerja yang memilih bekerja sambil kuliah pada dasarnya memiliki banyak manfaat berguna pada masa depannya kelak. (*)