3 Berita Terpopuler: Kepala Desa Dukung Demo FSPMI, Dengar Pendapat Kasus Smelting di DPRD Gresik, dan Omah Buruh yang Dirobohkan

Jakarta, KPonline – Artikel berjudul ‘3 Kepala Desa Dukung Demo FSPMI di Kawasan Maspion V’ menjadi berita paling banyak dibaca pada Selasa (5/9/2017). Dukungan Kepala Desa di Gresik terhadap perjuangan kaum buruh layak untuk diapresiasi. Bagaimanapun, buruh adalah bagian dari masyarakat.

Dukungan ini menjelaskan kepada kita, bahwa sesungguhnya perjuangan kaum buruh memiliki kaitan yang erat dengan permasalahan yang ada di masyarakat. Berharap, kedepan, hubungan seperti ini bisa lebih ditingkatkan.

Bacaan Lainnya

Artikel terpopuler kedua masih dari Gresik. Kali ini berjudul, ‘Ini Hasil Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Gresik Terkait Kasus Perburuhan PT Smelting’.

Setiap artikel terkait kasus perburuhan di Smelting hampir selalu menjadi yang terpopuler. Hal ini menandakan ada banyak orang yang terus-menerus mengikuti perkembangan kasus ini.

Sedangkan berita ketiga yang paling banyak dibaca pada episode 5 September 2017 berasal dari Bekasi, terkait dengan Omah Buruh II yang dirobohkan oleh security kawasan.

1. 3 Kepala Desa Dukung Demo FSPMI di Kawasan Maspion V

Demo buruh yang tergabung dalam FSPMI di Kawasan Maspion V, Gresik.

PUK SPL FSPMI PT UACJ yang berada di Kawasan Maspion V Manyar Gresik mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Desa setempat saat aksi unjuk rasa di depan kawasan.

Setidaknya ada tiga Kades antara lain Kepala desa Manyarejo Yudiono,Kepala desa Manyarsidorukun Udin dan Kepala desa Manyarsidomukti Fauzi.

Mereka mendukung penuh aksi unjuk rasa damai yang di lakukan para Pekerja Pt.United Aluminium Corporation of Japan (UACJ) tersebut. Menurut mereka, yang diperjuangkan buruh adalah hak yang memang harus didapatkan.

Kepala Desa Manyar Sidorukun, Udin mengatakan pada para pejerja. ” Sampean sampean iku ojok wedi. Iki daerahmu. Perjuangno terus hak-hakmu kui ( Kalian semua jangan takut ini daerah kalian perjuangkan terus hak hak kalian)”.

Baca Selanjutnya…

2. Ini Hasil Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Gresik Terkait Kasus Perburuhan PT Smelting

Suasana Rapat Dengar Pendapat antara pekerja PT Smelting, Disnakertrans Gresik, dan DPRD Gresik.

Permasalahan PHK sepihak yang dilakukan oleh PT. Smelting terhadap 308 pekerjanya sedikit demi sedikit mulai terkuak. Hal ini sangat jelas bisa diketahui dari hasil Rapat Dengar Pendapat yang dilakukan oleh DPRD II kabupaten Gresik, Selasa (6/9/2017).

Rapat Dengar Pendapat kali ini dihadiri oleh Ketua Komisi D beserta anggotanya, Pengurus PUK SPL-FSPMI PT. Smelting dan Kadisnaker Kabupaten Gresik Mulyanto.

Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, pihak pekerja menyampaikan keberatan terhadap anjuran yang dikeluarkan oleh Kadisnaker Gresik tentang PHK dan menghendaki agar DPRD Kabupatan Gresik mengeluarakan surat rekomendasi pencabutan anjuran tersebut.

Permohonan pencabutan surat anjuran tersebut cukup beralasan karena ditemukan banyak kejanggalan. Diantaranya surat keterangan mogok tidak sah yang dikeluarkan Disnakertrans Provinsi Jawa Timur pada tanggal 6 Maret 2017 yang menjadi dasar anjuran tersebut telah dicabut per tanggal 17 Juli 2017.

Baca Selanjutnya…

3. Dirikan Lagi Omah Buruh yang Dirobohkan. Kapolsek, Danramil, dan Kepala Security EJIP Datangi Buruh. Bagaimana Kelanjutannya?

Pertemuan antara Kapolsek, Danramil, dan Kepala Security ESJIP dengan FSPMI Bekasi hasilkan sejumlah kesepahaman.

Dengan suasana santai Amier menerima kedatangan Kepala Security Kawasan EJIP, Kapolres Cikarang Selatan dan Danramil Cikarang Selatan.

Dalam pertemuan ini, 100% pihak EJIP tidak akan mengijinkan pembangunan relokasi Omah Buruh ditanah tersebut.

“Saya mohon maaf harus bersinggungan dengan teman-teman buruh semata-mata hanya melakukan tugas,” kata Aris persuasif.

“Kemarin kita sudah bertemu dan berdialog dengan anggota Dewan DPRD dan BAPEDA Kab.Bekasi. kita menyepakati pembangunan jembatan buntung dilanjutkan untuk sarana transportasi massa dan Omah Buruh siap dipindahkan. Tapi tolong diganti dan dicarikan lokasinya,” kata Amier.

Lebih lanjut, kata Amier, sampai hari Minggu kemarin kami belum dapat kabar,sehingga kami putuskan untuk relokasi ke tanah dengan posisi -6.318731,107.110296 di Google Map yang merupakan Daerah Aliran Sungai. Dan tiba-tiba kemarin malam tenda yang baru didirikan dibongkar sama pihak Security EJIP dengan klaim tanah tersebut milik Kawasan EJIP. Hal ini direspon sama kawan-kawan buruh yang dari pagi tadi berdatangan ke OB untuk mendirikan kembali tenda tersebut dan kebetulan bapak-bapak datang juga siang ini,jadi ayo kita cari solusinya.

Baca Selanjutnya…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *