Yang Perlu Diteladani Dari KSPI Dalam Demo 212

Jakarta, KPonline – Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar akhirnya meminta massa Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang melakukan unjuk rasa pada Jumat, agar berdemo secara tertib. Padahal, sebelumnya, Polri meminta buruh menunda aksinya. Tidak hanya dari Kepolisian, ada beberapa Gubernur yang juga menyerukan hal yang sama. Termasuk kalangan pengusaha.

“Kami imbau agar tertib. Jangan ganggu keamanan masyarakat. Aksi jangan merugikan orang lain, jangan anarkis,” kata Irjen Boy di Monumen Nasional Jakarta, Jumat (2/12/2016), seperti dikutip netralnews.com.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya Polri berupaya berunding dengan Presiden KSPI Said Iqbal untuk mengurungkan niat KSPI berdemo pada 2 Desember. Namun tidak mencapai kata sepakat.

“Sepertinya KSPI akan tetap turun (berdemo),” ujarnya.

Inilah keteladanan yang bisa dipelajari dari KSPI. Meskipun banyak pihak menghimbau agar mengganti hari, tetapi KSPI tidak bergeming. Organisasi yang dipimpin oleh Said Iqbal ini tetap memutuskan aksi pada 2 Desember. Tak mau diintervensi oleh pihak manapun.

Seperti diberitakan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan buruh tetap akan melakukan aksi unjuk dan mogok nasional pada 2 Desember 2016, bersamaan dengan acara doa bersama.

“Buruh tetap akan melakukan unjuk rasa nasional pada 2 Desember. Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF-MUI. Namun, tidak kami pungkiri ada irisan isu yang sama,” kata Iqbal.

Namun demikian, karena banyaknya massa yang ikut demo 212, massa buruh akhirnya urung ke Balaikota.

“Sekarang berada Tugu Tani, dan para buruh tidak bisa masuk ke Balai Kota karena padatnya massa aksi bela Islam depan Balai Kota,” jelas Said Iqbal. Lebih lanjut dia menjelaskan, “Oleh karenanya KSPI memutuskan bahwa aksi 2 Desember menuntut cabut PP No 78/2015 dan tangkap Ahok dilakukan di Tugu Tani karena tidak memungkinkan dilakukan di Balai Kota.”

Berdasarkan pantauan KPonline, banyak buruh yang tertahan di Cempaka Putih karena padarnya massa. Sebagian berada di sekitaran bundaran HI, bahkan ada yang sudah berada di dekat Patung Kuda. Mereka berbaur dengan jutaan massa aksi 212. (*)

Pos terkait