Survey Media Perdjoeangan Diikuti 11 Provinsi

Data responden dilihat dari asal provinsi (Survey, Desember 2016)

Jakarta, KPonline – Survey yang diselenggarakan Divisi Riset dan Pengembangan Media Perdjoeangan sudah ditutup pada tanggal 31 Desember 2016. Dalam survey yang diselenggarakan selama dua minggu tersebut, melibatkan 245 responden. Para responden berasal dari 11 provinsi dan 29 Kabupaten/Kota. Mengingat ini merupakan survey awal yang dilakukan Media Perdjoeangan, antusias responden untuk mengikuti survey cukup menggembirakan.

Survey ini untuk melihat, bagaimana sebenarnya perilaku anggota FSPMI dalam merespon sebuah media, terutama yang berbasis internet. Mengapa pengambilan data menggunakan survey online? Hal ini sesuai dengan asumsi, bahwa saat ini keberadaan internet sudah bukan lagi sesuatu yang asing. Melalui internet, informasi bisa didapat dalam sekejap dari genggaman tangan. Bahkan pertarungan ide dan gagasan saat ini lebih sering terjadi di media sosial. Internet.

Bacaan Lainnya

Ada ungkapan, saat ini internet sudah menjadi palagan. Medan peperangan. Karena itu, dibutuhkan senjata berupa video, gambar, dan tulisan, untuk memenangkannya.

Penggunaan data primer seperti ini akan terus dikembangkan oleh Media Perdjoeangan FSPMI. Sehingga kebijakan atau program yang dibuat tidak berdasarkan asumsi, tetapi benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Dari sisi responden, anggota FSPMI yang mengisi quisioner berasal dari provinsi berikut: Aceh (3 responden), Banten (29 responden), DKI Jakarta (11 responden), Jawa Barat (101 responden), Jawa Tengah (7 responden), Jawa Timur (72 responden), Kepulauan Riau (11 responden), Lampung (3 responden), Sulawesi Selatan (1 responden), dan Sumatera Utara (3 responden).

Sementara itu, dilihat dari Kabupaten/Kota, responden paling banyak berasal dari Bekasi (70 responden). Disusul Tangerang (23 responden), Gresik (23 responden), dan Sidoarjo (19 responden).

Sebaran daerah dari responden yang bersedia mengisi quisioner, menandakan seberapa luas partisipasi anggota FSPMI dalam merespon ajakan terbuka untuk memberikan masukan terhadapan perbaikan Media Perdjoeangan, sebagai salah satu pilar organisasi FSPMI. Lebih dari itu, ini juga menggambarkan seberapa jauh sebenarnya daya jangkau dari quisioner ini bisa disebar.

Dikarenakan quisioner ini berbasis online, tentu saja ada beberapa kekurangan. Salah satunya, anggota FSPMI yang tidak terbiasa dengan internet tidak bisa berpartisipasi.  (*)

 

Data responden dilihat dari asal provinsi (Survey, Desember 2016)
Data responden dilihat dari asal provinsi (Survey: Desember 2016)

 

Data responden dilihat dari Kabupaten/Kota
Data responden dilihat dari Kabupaten/Kota (Survey: Desember 2016)

 

Pos terkait