Surat Terbuka Untuk Para Mahasiswa

Jakarta, KPonline – Terima kasih, para mahasiswa. Hari ini kalian mengaskan jatidiri sebagai calon generasi pemimpin bangsa yang peduli pada masyarakat. Terbukti kalian tidak hanya asyik di dalam ruang-ruang perkuliahan, tetapi juga peka terhadap penderitaan dan jeritan hati masyarakat kecil dengan turun ke jalan.

Jangan bimbang dan ragu, meskipun banyak orang yang nyinyir kepadamu. Menganggap kalian yang turun ke jalan karena kepentingan politik lah, dibayar lah, hanya sekedar cari popularitas lah….

Bacaan Lainnya

Hiraukan mereka yang nyinyir dengan kenyinyirannya. Mengapa? Karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka tidak peka, bahwa kenaikan harga sedikit banyak membebani masyarakat miskin. Apa yang salah jika kita melakukan kontrol sosial? Meminta negara hadir, mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi rakyat.

Sadarlah kalian, para mahasiswa. Pemuda seperti kalian, dalam sejarah perjalanan bangsa ini selalu mengambil peran penting.

Banyak orang yang bertanya-tanya, kemana kalian ketika harga-harga melambung tinggi. Kemana kalian ketika subsidi dicabut, ketika kebijakan pemerintah dirasakan tidak berpihak kepada rakyat. Apakah kalian terdiam dan lupa ingatan hanya karena sudah dijamu makan siang? Kami bertanya-tanya.

Kami bangga kalian menguasai ilmu pengetahuan, menjuarai olimpiade dunia terkait dengan beragam ilmu. Tetapi jika semua kepintaran itu tidak digunakan untuk mengabdi kepara rakyat, lalu apa gunanya?

Karena itulah, ketika kemudian kalian memutuskan untuk menggelar parlemen jalanan, kami merasa anak-anak muda yang gagah berani menyuarakan kepentingan rakyat itu telah kembali.

Maka dengarkanlah lagu ini:

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Reff :
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta.

Wahai kalian yang turun ke jalan, dengarkanlah. Bahwa sejatinya apa yang kalian suarakan adalah jeritan hati kami. Kami juga menghendaki harga-harga yang melambung tinggi dikendalikan. Kami mendukung adanya subsidi untuk BBM dan tarif listrik, agar masyarakat tidak semakin terbebani. Bahkan, reformasi bisa terjadi karena peran besar kalian: mahasiswa.

Sama seperti yang kalian lakukan, kami sebagai buruh juga berencana untuk melakukan aksi besar-besaran pada awal Februari nanti. Selain terkait kenaikan harga, kami juga menuntut PP 78/2015 dicabut. Permasalahan yang sejak tahun lalu kami suarakan, tetapi hingga saat ini belum juga dikabulkan oleh pemerintah.

Sebelumnya, para guru, bidan, dan elemen masyarakat lain juga melakukan aksi untuk menyuarakan aspirasinya.

Pada akhirnya, sebagian besar dari kalian juga akan menjadi buruh. Maka kita lebih peduli pada bangsa ini, dari sekarang. Jangan sampai orang tuamu yang sudah membiayai kuliah mahal-mahal, begitu lulus, kalian kehilangan masa depan.

Soekarno pernah bilang, “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia.”

Inilah saatnya untuk bersuara, wahai anak muda… (*)

 

Terima kasih

Kahar S. Cahyono, seorang buruh yang merindukan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pos terkait