Sumarni, Srikandi yang Menjadi Relawan Obon Tabroni

Bekasi, KPonline – Dari sekian ribu relawan Obon Tabroni – Bambang Sumaryono, terselip satu nama relawan perempuan yang gigih dan tak pernah putus asa. Namanya Sumarni. Kawan-kawannya memanggilnya dengan nama kesayangan, Marni. Bagi relawan Obon Tabroni, perempuan belia ini dikenal sebagai sosok yang pandai bersosialisasi dan mempunyai integritas cukup tinggi.

Berawal dari kasus korban outsourching yang marak terjadi di Bekasi tahun 2012. Ketika itu, Marni adalah buruh outsourcing yang merasakan hasil perjuangan FSPMI. Sejak saat itu, Marni aktif sebagai anggota FSPMI. Hampir semua kegiatan organisasi maupun kegiatan sosial organisasi ia jalankan, sebagai wujud pengabdian dan balas budi terhadap organisasi.

Bacaan Lainnya

Ia menceritakan awal mula menjadi relawan Jamkeswach dan kemudian menjadi relawan Obon Tabroni.

Marni mendapat referensi dari organisasi untuk menjadi relawan Jamkeswatch Bekasi yang didirikan pertama kali di Indonesia. Kebetulan, Jamkeswatch Bekasi dibina langsung Obon Tabroni. Sehingga Marni sedikit banyak bisa mengenal sosok Obon Tabroni.

Melihat visi dan misi Jamkeswatch, apalagi keprihatinannya terhadap masyarakat Bekasi yang masih banyak pasien kurang mampu ditolak di Rumah Sakit, hatinya pun tergugah. Marni tertantang untuk ikut serta mengemban amanah ini. Berbekal dari bimbingan dan pendidikan organisasi. ia mulai ikut mengadvokasi pasien yang tidak mampu di Bekasi.

Menjadi relawan Jamkeswatch membuat Marni harus ektra membagi waktu untuk dirinya, keluarga, dan untuk masyarakat Bekasi. Tak jarang Marni harus meninggalkan urusan pribadinya untuk mengadvokasi pasien yang kurang mampu. Berangkat kerja pagi, sepulang kerja ia harus bersosialisasi sampai malam dengan masyarakat Bekasi untuk mensosialisikan isu kesehatan. Ia berpinsip tentang, kesehatan adalah hak setiap warga negara. Sehat adalah hak rakyat.

Saat Pilkada Bekasi dimulai, Marni mendengar Obon Tabroni diusung sebagai Bakal Calon Bupati Bekasi 2017-2022 melalui jalur Independen. Marni ikut serta dalam pergerakan relawan Obon Tabroni. Dia mulai ikut melakukan sosialisasi. Marni ikut ngerep KTP. Marni berhasil mengumpulkan KTP sebanyak 3.750 lembar. Jumlah yang tidak sedikit.

Marni yakin betul dengan sosok Obon Tarboni yang dikenalnya.

Menurut Marni, Obon Tabroni memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, mempunyai loyalitas dan jiwa sosial yang tinggi. Selama ini, dia mengenal Obon tak banyak bicara, tetapi selalu melakuakn kerja nyata.

Suka duka menjadi relawan pasti ada. Berangkat kerja dari pagi pulang ke rumah sering malam. Bukan karena kerja lembur, akan tetapi sering bersosialisasi dengan masyarakat. Terkadang ia sampai lupa makan. Pernah, di daerah Cikarang Pusat, Marni disuguhi singkong rebus oleh warga. Dia yang sudah kelaparan makan dengan lahap. Tak jarang Marni minjam uang untuk jalan karena kehabisan ongkos  untuk isi bensin motor miliknya. Hujan-hujanan saat ngerep KTP pernah dia jalani.

Tetapi dibalik itu semua, ada rasa senang yang tak ternilai. Bisa berjuang bersama relawan, dan mengenal banyak orang dari berbagai sudut kota.

Marni menyanpaikan harapannya sebagai relawan sekaligus warga Bekasi.

“Bekasi adalah kawasan industri terbesar di ASEAN. Pengangguran masih banyak. Berobat di rumah sakit sulit. Akses jalan perlu dibenahi, cagar budaya harus dilestarikan. Saya percaya bang Obon bisa menjadi pemimpin Bekasi, amanah, melakukan kerja nyata,serta peduli dengan masyarakat. Kami warga Bekasi merindukan pemimpin seperti itu,” ujarnya. (*)

 

Pos terkait