Solidaritas Untuk Oni Ramdhani

Karawang, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengintruksikan untuk melakukan aksi solidaritas terhadap Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Yamatogomu, Oni Ramdhani yang di PHK sepihak oleh pihak pengusaha. Aksi ini dilakukan sejak hari Selasa tanggal 12 Desember sampai dengan hari Jum’at tanggal 15 Desember 2017.

Tetapi saya baru bisa bergabung pada hari Kamis dan Jum’at. Dikarenakan ada tugas sebagai orang tua yang tak bisa saya tinggalkan.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, seperti halnya kawan-kawan solidaritas lainnya yang datang dari Karawang, Subang, dan Purwakarta, saya tidak mengenal secara langsung Oni Ramdhani.

Tetapi ketika ada seruan dari organisasi, kami tetap datang untuk bersolidaritas. Tak peduli meskipun kami dipisahkan oleh teritorial kabupaten. Karena sebagai buruh, dimanapun tempatnya tetaplah buruh.

Terlebih lagi, kami disatukan oleh bendera FSPMI. Dipersatukan oleh persamaan nasib sebagai buruh, yang cepat atau lambat akan di PHK. Entah karena usia pensiun atau berbagai sebab yang lainnya.

Seperti halnya kematian, bukankah PHK adalah keniscayaan?

Dalam aksi itulah, untuk pertamakalinya saya berkesempatan bertemu dan berkenalan dengan Oni.

Kami tak banyak berbincang. Hanya secara garis besarnya saja dia menceritakan kronologis kasusnya.

Saya tak sanggup berlama-lama ngobrol dengannya. Karena saya melihat dengan jelas sorot mata galau, resah, dan gundah yang tak bisa disembunyikannya.

Bagaimana tidak? Di usianya yang tak lagi muda, menanggung hidup istri dan lima anak, kemudian dihadapkan pada kata PHK. Berat, memang. Namun demikian, Oni bukanlah aktivis yang cengeng. Dia bertekad untuk terus berjuang.

Mendengar cerita Oni, saya teringat dengan kisah saya sendiri pada 2 tahun yang lalu.

Saat itu, sebagai ketua serikat pekerja di tempat saya bekerja, saya sedang memperjuangkan hak-hak anggota. Tetapi justru dihadapkan pada PHK.

Apa yang dirasakan oleh Oni dapat saya rasai. Dilema. Itu pasti.

Antara memperjuangkan diri sendiri atau memperjuangkan anggota dan organisasi?

Antara mengorbankan diri sendiri atau mengorbankan anggota dan organisasi yang sudah dirintis dan didirikan dengan susah payah bersama kawan-kawan?

Oni bercerita. Dia baru saja terpilih kembali menjadi Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. Yamataogomu ketika di PHK. Dia juga dilarang memasuki area perusahaan. Padahal, sebagai ketua serikat pekerja, dia harus mengkonsolidasikan anggotanya yabg berada di dalam perusahaan.

Saya menduga ini sebagai union busting. Hak untuk menjalankan atau tidak menjalankan serikat pekerja tidak bisa diganggu gugat. Apalagi di PHK.

Pola-pola seperti ini sudah menjadi trendsetter banyak pengusaha. Membabat habis para pengurus serikat, kemudian membuat takut para buruhnya untuk tidak bergabung ke dalam serikat. Tujuan akhirnya adalah untuk mematikan pergerakan serikat.

Hal semacam ini sengaja diciptakan oleh pengusaha sebagai upaya melemahkan gerakan serikat baik ditingkat internal pabrik maupun secara nasional, yang kemudian akan menjadi tolak ukur bahwa pergerakan serikat buruh akan sangat mudah dipecah belah.

Salah satu cara untuk mengantisipasi pola-pola pengusaha yang sedemikian, adalah penguatan soliditas pengurus dan anggota. Serta menggalang solidaritas antar sektoral maupun antar daerah.

Untuk itulah kami datang ke PT. Yamatogomu dalam rangka memberikan suport kepada Oni Ramdhani. Agar dia selalu kuat dan tegar menghadapi kasus PHK sepihak ini.

Jika nanti ada aksi lanjutan kami pastikan kami pun akan tetap hadir dan berjuang bersama-sama lagi.

Salam hormat untuk Oni Ramdhani dan kawan-kawan PUK SPAMK FSPMI PT. Yamatogomu.

Hiduuupp Buruuuh….!!!!
“SOLIDARITY FOREVER”

Pos terkait