Jakarta,KPonline – Memasuki masa tenang pilkada DKI putaran kedua, alih alih bukannya semakin tenang tapi malah dihebohkan dengan maraknya pembagian sembako plus uang di berbagai wilayah Jakarta oleh salah satu paslon pilgub DKI. Mengisyaratkan adanya kepanikan paslon tersebut terhadap jebloknya perolehan suara saat pemungutan nanti. Takut kalah lalu menghalalkan segala cara untuk menang dengan membeli suara rakyat.
Hal ini langsung mendapat respon kritikan tajam dari beberapa tokoh nasional maupun para netizen secara umum melalui akun twitter mereka, setelah mendapat laporan dari masyarakat dan relawan yang melakukan sidak.
Seperti diungkapkan oleh Fadlizon Wakil Ketua DPR RI melalui akun twitter nya :
“Pembagian sembako oleh kotak2 adalah penistaan thd demokrasi. Pelaku harus ditangkap krn melanggar hukum. Mari kita hentikan ! @Gerindra” ungkap @fadlizon
Bahkan anggota DPD RI dapil Jakarta, Fahira Idris melalui akun @fahiraidris mengungkapkan “Praktik-praktik kampanye yg mengarah ke politik uang dipertontonkan dengan sebegitu vulgarnya & tanpa malu.
Cc @DPDRI #WargaJagaPilkada”
“Cara kasar dan cara halus mentok..
Akhirnya mau nyogok…
Kelakuan!” tulis akun @Fahrihamzah yang juga Wakil Ketua DPR RI.
“Mereka inilah yang mengotori demokrasi kita dengan uang dan materi..” lanjut @Fahrihamzah
“Beda baksos dalam masa kampanye dengan #SembakoSogok di masa tenang…” isi twit @Fahrihamzah berikutnya.
Disamping itu masih banyak lagi para Netizen yang melakukan perlawanan terhadap praktek politik uang ini.
“Lawan politik uang yang menghina RAKYAT. Ambil Sembakonya lalu #CoblosNomor3″ ujar @SiBonekaKayu
Akun @Jims_Ng menulis, ” Paslon 2 kelabakan, Habis Akal Terbitlah #SembakoPolitik”
Ramai ramai di medsos para Netizen menyuarakan kecurangan jelang pilkada DKI putaran kedua 19 April 2017 dengan tagar #SembakoPolitik.
Masyarakat harus tetap waspada serta tahan godaan Politik Uang dan Sembako di saat masa tenang. Jangan ambil uangnya, tangkap pelakunya. (Jim)
