Tangerang, KPonline – 37 hari bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah perjalanan. Apalagi jika perjalanan itu ditempuh dengan cara berjalan kaki.
Tetapi itulah cara yang dilakukan oleh puluhan buruh PT. Pelindo Belawan, Medan, dalam upaya memperjuangkan hak-haknya yang selama ini tidak pernah di dengar oleh Pemerintah.
Sabtu siang (25/02/2017), Kontributor Media Perdjoeangan Tangerang, Firman Ramadhani, bertemu dengan para peserta longmarch Medan-Jakarta di Fly Over Taman Cibodas Kecamaten Cibodas Kota Tangerang, yang kebetulan sedang beristrahat menunggu waktu makan siang dan shalat Dzuhur.
Baca juga: Ini Rute Perjalanan Buruh Long March Medan – Jakarta Selama di Pulau Jawa
Dalam sela-sela waktu istrahat, Firman berbincang-berbincang dengan beberapa peserta longmarch.
Mereka bercerita. Selama dalam perjalanan, banyak sekali rintangan dan cobaan yang dihadapi. Tetapi karena sudah niat, tekad yang kuat dan menyerahkan semua itu kepada Tuhan, mereka percaya akan sampai pada tempat yang kami dituju.
Salag satu peserta longmarch mengatakan, Setiawan, mengatakan. “Kami melakukan ini demi menuntut hak-hak kami yaitu kekurangan pembayaran upah. Adanya pemotongan upah yang tidak jelas dan sudah 1 Tahun kami menuntut hak kami, tapi tidak ada tanggapan. Makanya demi kesejahteraan kami, kami rela berjalan kaki dari medan menuju Istana Negara Jakarta untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.”
Baca juga: Buang Sial, Peserta Long March Medan – Jakarta Gunduli Kepala
Beberapa peserta sempat mengalami sakit. Sampai ada salah satu peserta terpatuk oleh ular beruntung tidak mengalami luka yang serius. Dan mereka bisa kembali bergabung dalam barisan peserta longmarch.
“Keluarga kami sering telepon. Ayah kapan pulang? Ornag di rumah sangat mengkhawatirkan keadaan kami yang saat ini tengah berjuang menuntut hak kami. Insha Allah, dalam niat kami yang baik Allah pasti akan melindungi kami,” ucap Naza dengan suara yang agak tersendu.
Baca juga: Kesehatan Peserta Long March Medan – Jakarta Diperiksa Tim Medis Kecamatan Mesuji
Terlihat dari kaki-kaki mereka ada luka baret hingga berganti kulit. Tetapi luka itu tak sedikit pun menyurutkan langkah mereka untuk tetap melangkah.
Ada pesan yang disampaikan dari mereka.
“Marilah kawan buruh kita bersatu untuk mencapai kesejahteraan. Janganlah kita melihat warna bendera, apalagi mengkotak-kotakan. Bila semua buruh, dari buruh tani, nelayan, pabrik pasti kekuatan buruh akan kuat,” tegasnya.
Dijadwalkan, hari Senin besok (27/2/2017), mereka akan sampai di Istana dengan harapan bisa bertemu Presiden Jokowi.
Penulis: Firman/Chuky