Bekasi, KPonline – Bagi relawan Obon Tabroni, mengikuti momentum Pilkada Kabupaten Bekasi Tahun 2017 bukan semata-mata ajang untuk memperebutkan jabatan. Lebih jauh dari itu, momentum Pilkada harus dimaknai sebagai proses penting untuk menjadikan Kabupaten Bekasi menjadi lebih baik dan benar.
Jika kita hanya berfikiran sempit, maka konsentrasi kita hanya bagaimana caranya terpilih menjadi Bupati. Sebagai contoh, bagi incumbent, bisa jadi Pilkada dimaknai sebagai ancaman serius pergantian kepemimpinan. Maka incumbent akan berusaha sekuat tenaga agar kursi yang kini sedang didudukinya tidak direbut orang lain. Begitu juga calon yang lain, banyak yang orientasinya merebut kekuasaan.
Tetapi bagi relawan Obon Tabroni – Bambang Sumaryono, pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada Bekasi ini berbeda.
Obon bukan orang baru di Bekasi. Kiprahnya sudah terlihat menonjol sejak belasan tahun yang lalu, terutama di kalangan pekerja. Sebagai aktivis, Obon terlibat aktif memperjuangkan kepentingan masyarakat untuk menjadi lebih baik. Obon Tabroni juga memberikan perhatian besar di bidang kesehatan. Dia menjadi Pembina Jamkes Watch, relawan yang fokus bekerja di isu kesehatan.
Meski berasal dari aktivis serikat pekerja, tetapi Obon Tabroni dikenal tidak hanya dekat dengan kalangan pekerja. Obon juga memiliki jaringan luas di kalangan petani, guru, pedagang kecil, dan lain sebagainya. Hal ini terbukti dengan terkumpulnya 250 ribu lebih KTP sebagai syarat dukungan untuk maju sebagai calon independen. KTP itu, terkumpul dari beragam profesi dan tersebar hampir di seluruh desa.
